Menu

Buat Kaget, FAA Sebut Ada Kesamaan dalam Kasus Jatuhnya Boeing 737 di Indonesia dan Ethiopia

Siswandi 12 Mar 2019, 14:15
Boeing 737 disebut sebagai salah satu pesawat yang paling banyak terjual setelah diproduksi selama 50 tahun. Foto; int
Boeing 737 disebut sebagai salah satu pesawat yang paling banyak terjual setelah diproduksi selama 50 tahun. Foto; int

RIAU24.COM -  Produsen pesawat Boeing, kembali disorot setelah musibah jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Ethiopia Airlines, yang menewaskan 157 orang, pada Minggu kemarin.

Yang mengejutkan, Administrasi Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA) menyebutkan kasus itu memiliki kesamaan dengan jatuhnya pesawat Lion Air di Indonesia, Oktober 2018 lalu. Maskapai Lion diketahui juga menggunakan pesawat jenis serupa. Ketika itu, jumlah korban tewas mencapai 189 orang.

Dilansir ABC News, FAA dalam pernyataan terbuka mengatakan ada kesamaan antara kecelakaan di Ethiopia dan di Indonesia.

"Namun, penyelidikan baru dilakukan, dan sampai sekarang kami belum mendapatkan data untuk bisa membuat kesimpulan atau tindakan," demikian pernyataan FAA, dilansir republika, Selasa 12 Maret 2019.

Sejauh ini, Indonesia dan China sudah memutuskan supaya pesawat itu tidak digunakan untuk sementara waktu untuk penerbangan komersial. Langkah serupa juga dilakukan pemerintah Ethiopia dan beberapa maskapai penerbangan lain seperti Comair di Afrika Selatan dan Royal Air Maroc dari Maroko.

Sementara itu, maskapai Australia Virgin telah memesan 30 pesawat serupa, namun sampai sekarang belum ada yang digunakan. Sedangkan maskapai lain, mulai dari Amerika Utara sampai ke Timur Tengah, masih menggunakan Boeing 737 MAX 8 setelah pihak produsen menyatakan pesawat itu aman digunakan.

Dalam sebuah pernyataan dilansir ABC, FAA mengatakan Boeing sedang bekerja untuk menyelesaikan 'penguatan sistem kontrol pesawat, yang bisa mengurangi ketergantungan dengan prosedur.

Sedangkan reuters dan media lain sudah melaporkan bahwa Boeing sudah berbulan-bulan merencanakan perubahan desain. Hal itu dilakukan setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia.

Dalam email yang dikirim kepada karyawan yang dilihat Reuters, Direktur Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg mengatakan dia yakin dengan keamanan pesawat 737 MAX.

Setelah musibah Ethiopia Airlines, saham Boeing jatuh ke titik terendah sejak serangan 11 September 2001 silam. Ketika dibuka pada Senin pagi waktu setempat, saham Boeing jatuh sebesar 13,5 persen.

Untuk diketahui, pesawat Boeing Seri 737 sudah terbang lebih dari 50 tahun. Jenis ini juga salah salah satu pesawat yang paling bayak terjual dan dinilai sebagai pesawat yang paling aman. ***