Menu

Cuma di Tanah Arab, Berbuka Puasa Pakai Dentuman Meriam

Riki Ariyanto 11 May 2019, 19:25
Uni Emirat Arab buka puasa ditandai dentuman meriam (foto/int)
Uni Emirat Arab buka puasa ditandai dentuman meriam (foto/int)

RIAU24.COM - Sabtu 11 Mei 2019, Jika di Indonesia berbuka puasa ditandai dengan pukulan beduk atau sirine. Uniknya mayoritas di negara Arab punya tradisi unik yang lain dari pada yang lain. 

Seperti dilansir dari Tempo, di beberapa negara Arab, sebagai penanda berbuka puasa maka meriam didentumkan. Dentuman meriam dibunyikan sebelum suara azan dikumandangkan.

Salah satu negara yang memiliki tradisi ini adalah Uni Emirat Arab (UEA). Seperti dilaporkan Gulfnews, 11 Mei 2019, menurut Ahmad Al Jafflah, peneliti di Shaikh Mohammad bin Rashid Centre for Cultural Understanding, kebanyakan masjid di UEA memiliki muazin, namun mereka tidak memiliki pengeras suara pada beberapa puluh tahun lalu. Maka meriam adalah cara terbaik untuk menandakan waktu berbuka warga sekitar.

"Itu (meriam) suara yang indah karena suara meriam adalah suara yang kita ingat sejak kecil. Kami akan berdiri di luar dan setelah meriam ditembakkan, kami akan berlari ke rumah dan mulai makan bersama keluarga kami. Praktek menembakkan meriam untuk menandai berakhirnya puasa dimulai di Sharjah pada tahun 1930, di Dubai dimulai pada tahun 1960 dan di Abu Dhabi pada tahun 1970," kata Jafflah.

"Terkadang kami akan iseng mengerjai orang lain. Kami akan mengambil sepotong kayu dan memukul tangki air dan keluarga akan berpikir itu adalah tembakan meriam dan mulai mengakhiri puasa mereka lima menit sebelumnya," tambahnya. "Kami akan berlari dan menghentikan mereka. Jadi itu juga menyenangkan bagi kami."

Buka puasa pada hari pertama Ramadan biasanya ditandai dengan dua tembakan. Sementara pada hari kedua berbuka dan seterusnya hanya satu tembakan meriam.

Halaman: 12Lihat Semua