Menu

Ria Ricis Hanya Salah Satu Korban, Faktor Ini Membuat Banyak Youtuber Jadi 'Terkapar'

Siswandi 29 Jul 2019, 12:14
Ria Ricis menyatakan pamit dari Youtube yang telah membesarkan namanya. Foto: int
Ria Ricis menyatakan pamit dari Youtube yang telah membesarkan namanya. Foto: int

Seorang peneliti PhD dari London School of Economics, Zoe Glatt, mengungkapkan,
algoritma Youtuber lebih menyukai akun yang melakukan upload secara reguler dan memiliki konten meski dengan fokus yang sempit.

“Para pembuat konten didorong untuk mengejar pendekatan kuantitas daripada kualitas, jika mereka ingin mencapai sukses di Youtube," lontarnya.

"Ini, dikombinasikan dengan ketidakjelasan tentang konten apa yang akan dipromosikan oleh Youtube dan apa yang mungkin didemonetisasi (dimatikan monetisasinya) menyebabkan kehidupan kerja yang sangat tidak pasti dan membuat stres bagi para pembuat konten,” terangnya lagi.

Sedangkan Charlie McDonell, seorang veteran Youtuber yang sudah berkali-kali mengalami burnout mengungkapkan, algoritma juga membuat para Youtuber yang pada dasarnya adalah orang-orang kreatif, jadi tidak berani mengambil risiko. Buntutnya, mereka akhirnya mengulang-ulang konten yang sudah terbukti berhasil.

Selain itu, kompetisi di antara para Youtuber juga menjadi semakin sengit karena jumlah pembuat konten yang semakin banyak dari hari ke hari.

Halaman: 123Lihat Semua