Menu

Aksi Rusuh Buat Kota Jayapura Lumpuh, Begini Respon Presiden Jokowi

Siswandi 29 Aug 2019, 23:48
Api tampak berkobar dari salah satu gedung di Jayapura, setelah aksi di kota itu berakhir rusuh yang sekaligus membuat aktivitas di ibukota Papua itu menjadi lumpuh. Foto: int
Api tampak berkobar dari salah satu gedung di Jayapura, setelah aksi di kota itu berakhir rusuh yang sekaligus membuat aktivitas di ibukota Papua itu menjadi lumpuh. Foto: int

RIAU24.COM -  Untuk kesekian kalinya, aksi demonstrasi yang berakhir dengan kerusuhan, kembali terjadi Papua. Kali ini, rusuh terjadi di Kota Jayapura, sepanjang Kamis 29 Agustus 2019 tadi. Sejumlah bangunan dibakar massa, sehingga sepanjang Kamis tadi, Ibukota Papua itu praktis lumpuh.

Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima laporan tentang situasi terkini di Jayapura, Papua. Presiden Jokowi meminta Menko Polhukam Wiranto menindak tegas pelaku anarkistis di Jayapura.

"Saya juga telah memerintahkan sebetulnya tadi malam, sudah saya perintahkan pada Menko Polhukam, pada saat rapat di Istana bersama Kapolri, KaBIN, dan Panglima TNI, untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang melanggar hukum dan pelaku tindakan anarkis serta rasialis," kata Jokowi di Purworejo.

Dilanir detik, Jokowi menegaskan pemerintah akan terus melakukan pembangunan di Papua. Karena itu, ia meminta masyarakat Papua untuk tetap menjaga ketenangan.

Ia juga mengimbau masyarakat di Papua tidak terpengaruh dengan aksi anarkis tersebut dan bersama-sama menjaga fasilitas yang telah dibangun pemerintah.

"Saya, perlu saya sampaikan juga, saya pemerintah akan terus berkomitmen untuk terus memajukan Papua, baik di bidang fisik maupun SDM, agar kita semuanya, utamanya, khususnya, Mama-mama, Pace-Mace, anak-anak Papua semuanya bisa lebih maju dan lebih sejahtera," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Wiranto mengingatkan mengingatkan aparat keamanan bertindak persuasif dalam menghadapi massa pendemo. Senjata dengan peluru tajam, ditegaskan Wiranto, tidak boleh digunakan.

Dibuat Lumpuh
Sementara itu, dilansir viva, demontrasi di Jayapura yang berakhir rusuh tersebut, masih terkait dengan insiden dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, dua pekan lalu.

Dalam rusuh kali ini di Jayapura, sejumlah bangunan sempat dibakar massa. Di antaranya Gedung Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berada di Jalan Kora Raja, Abepura. Hal ini dibenarkan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto kepada VIVAnews melalui telepon seluler.

Pembakaran dilakukan massa saat melakukan orasi di halaman kantor MRP. "Massa ini kami lihat anarkistis. Main lempar-lempar, apa itu sepanjang jalan itu. Cuman kan masih terkendali," kata Eko.

Tak hanya itu, kantor PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga ikut menjadi 'wadah' pelampiasan para pengunjuk rasa. Buntutnya, gedung ini pun ikut terbakar. Namun sejauh ini, seberapa parah kerusakannya belum teridentifikasi.

Belum tuntas sampai di situ, massa juga membakar Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Abepura dan Polsek Jayapura Selatan. Hal itu juga dibenarkan Kabiro Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. "Pembobolan dan pengrusakan Lapas Abepura, dan pembakaran Polsek Jayapura Selatan," terangnya.

Selain itu, kawasan bisnis seperti kawasan Expo, pusat pertokoan PTC, Waena dan Abepura, semuanya di kota Jayapura juga ikut ricuh.

Bahkan, massa yang beringas merusak sejumlah fasilitas umum dan toko-toko, serta perhotelan. Polisi terpaksa mengerahkan gas air mata ke arah kerumunan massa. ***