Menu

Wagubri Enggan Komentari Soal Gugatan Masyarakat dan Sindiran Mundur

Riki Ariyanto 12 Sep 2019, 19:08
Wakil Gubernur Riau Edy Natar saat menjumpai mahasiswa Fisip UNRI yang unjuk rasa (foto/amri)
Wakil Gubernur Riau Edy Natar saat menjumpai mahasiswa Fisip UNRI yang unjuk rasa (foto/amri)
Mengenai upaya jangka pendek agar kabut asap ini sirna, Edy Natar juga katakan bahwa BPBD sudah mengupayakan adanya hujan buatan. "Sudah dilakukan upaya hujan buatan, jadi kita berharap hujan turun. Karena dari faktor cuaca seperti arah angin tidak bisa kita campuri," katanya.

Sebagai informasi sejumlah masyarakat seperti Divisi Hukum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Riau akan melayangkan gugatan class action mulai presiden, menteri, hingga ke level gubernur, bupati/walikota sampai bencana kabut asap tertangani dikonkritkan. Materi gugatan akan disesuaikan mengacu UU Nomor 32 tahun 2019 tentang PPLH dan Perma No 1 tahun 2002 tentang acara gugatan perwakilan kelompok. Untuk memperkuat materi gugatan, Divisi Hukum IKA Unri akan membuka posko pengaduan Korban Asap Karhutla.

Bahkan di media sosial (Medsos) muncul pula sindiran-sindiran dari publik bahwa jika kabut asap tidak teratasi sebaiknya Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar mengundurkan diri.


Sementara itu tadi pagi Mahasiswa dari BEM Fisip, UNRI menggelar demonstrasi. Ratusan mahasiswa memakai masker dan menuntut supaya Pemprov Riau serius menangani kabut asap. Sempat terjadi insiden tiga orang mahasiswi yang sesak nafas dan pingsan selama aksi itu.
Halaman: 234Lihat Semua