Menu

Usai Al-Baghdadi Tewas, Misi AS Selanjutnya Akan Kuasai Ladang Minyak di Suriah

Riko 30 Oct 2019, 11:37
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Setelah pimpinan kelompok ekstrimis ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Suriah tewas bukan berarti misi Amerika Serikat (AS) selesai. Tapi ada misi lainya yaitu meningkatkan meliter untuk melindungi ladang minyak Suriah dari kelompok ekstrimis serta dari Suriah sendiri dan sekutunya Rusia.  

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan misi militer di ladang minyak juga akan memastikan pemasukan bagi Kurdi Suriah yang diperhitungkan oleh Washington untuk terus menjaga tahanan ISIS dan membantu memerangi sisa-sisa kelompok ekstrimis itu, bahkan ketika Presiden Donald Trump terus mendesak semua pasukan AS untuk pulang.

"Amerika Serikat akan mempertahankan kendali ladang minyak di timur laut Suriah," kata Esper, seperti dikutip Sindonews mengutip dari AP, Selasa 29 Oktober 2019.

Eser menekankan bahwa tujuan mengamankan wilayah minyak Suriah adalah untuk menghentikan pemasukan pendapatan bagi ISIS. Namun, seorang wartawan bertanya apakah misi itu termasuk mencegah pasukan pemerintah Rusia dan Suriah memasuki wilayah itu.

"Jawaban singkatnya adalah ya, saat ini benar," ujar Esper.

"Karena dalam hal ini kami ingin memastikan milisi yang dipimpin oleh Kurdi Suriah yang dikenal sebagai Pasukan Demokrat Suriah memang memiliki akses ke sumber daya untuk menjaga penjara dan mempersenjatai pasukan mereka, untuk membantu kami dengan misi kekalahan ISIS," tuturnya.

Esper mengatakan bahwa ia tidak melihat tanda-tanda pasukan Suriah atau Rusia menantang kontrol AS atas ladang minyak tersebut.

Namun, seorang pejabat AS mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, para pejabat AS mendeteksi apa yang mereka anggap sebagai kumpulan besar pasukan Suriah dan Rusia di sisi barat Sungai Eufrat dekat Deir el-Zor. Para pejabat Rusia dihubungi melalui telepon, dan AS diberi jaminan bahwa pasukan yang dipentaskan tidak akan bergerak ke timur, kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah sensitif.

“Kami saat ini sangat prihatin dengan perkembangan tertentu di selatan, di daerah Deir el-Zour. Saya sudah bicara dengan rekan Rusia saya tentang itu dan kami memiliki kontak lain dengan Rusia mengenai situasi itu. Kami pikir sekarang sudah terkendali,” ujar utusan khusus administrasi Trump untuk Suriah, Jim Jeffrey, yang tampaknya merujuk pada situasi tersebut.

Setelah mengusir militan ISIS dari Suriah tenggara pada 2018, Kurdi menguasai ladang minyak yang menguntungkan di selatan provinsi Deir el-Zour.