Menu

Intelijen Amerika Akui Rudal Iran Makin Dahsyat, Lebih Hebat dari Israel

Satria Utama 20 Nov 2019, 09:54
Warga Iran mengunjungi pameran persenjataan dan peralatan militer di ibu kota Teheran pada 2 Februari 2019, dalam peringatan 40 tahun revolusi Iran. (FOTO: Atta Kenare / AFP)
Warga Iran mengunjungi pameran persenjataan dan peralatan militer di ibu kota Teheran pada 2 Februari 2019, dalam peringatan 40 tahun revolusi Iran. (FOTO: Atta Kenare / AFP)

RIAU24.COM -  Badan Intelijen Pertahanan Pentagon melaporkan, Iran berhasil mengembangkan persenjataan misilnya. Bahkan, persenjataan Iran lebih besar dari negara di Timur Tengah lain termasuk Israel.

"Iran memiliki program pengembangan rudal yang luas, dan ukuran dan kecanggihan pasukan misilnya terus tumbuh meskipun puluhan tahun upaya kontra-proliferasi bertujuan untuk menahan kemajuannya," demikian bunyi laporan tersebut seperti dilaporkan AFP yang dikutip Inews, Rabu (20/11/2019).

Seorang pejabat intelijen AS mengatakan dengan syarat anonim bahwa kajian itu dilakukan terhadap negara-negara di Timur Tengah termasuk Israel.

Dalam kajian itu juga disebutkan, Iran menganggap rudal sebagai kebutuhan strategis karena keterbatasan angkatan udara mereka. "Karena tidak memiliki angkatan udara modern, Iran menganggap rudal balistik sebagai kemampuan serangan jarak jauh untuk mencegah musuh-musuhnya di wilayah tersebut -khususnya Amerika Serikat, Israel, dan Arab Saudi- dari menyerang Iran," isi laporan itu.

Hingga kini, di angkatan udaranya, Iran masih memiliki beberapa pesawat AS diperintahkan oleh Shah, yang digulingkan pada 1979.

Laporan itu menyebut, Iran mengembangkan serangkaian rudal yang dapat menyerang pada jarak 1.250 mil (2.000 kilometer) -yang mampu mencapai Israel atau Arab Saudi.

Iran pada 2017 memamerkan rudal Khoramshahr sejauh 1.250 mil, yang dapat membawa banyak hulu ledak. Studi Pentagon, sejalan dengan cuitan Presiden Donald Trump kala itu, mengatakan rudal tersebut diduga menggunakan teknologi dari Korea Utara.

Namun studi Pentagon menyatakan Iran menghabiskan lebih sedikit anggaran untuk militernya, sekitar 20,7 miliar dolar dianggarkan pada 2017.

Seorang pejabat intelijen AS memperkirakan Iran akan berkonsentrasi pada pengadaan jet tempur dan tank tempur. Rusia dan China kemungkinan besar jadi pemasoknya.***