Menu

Pengamat Sebut, Gara-gara Arahan Menteri Nadiem, Guru Jadi Hadapi Tantangan Berat

Siswandi 24 Nov 2019, 21:44
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim

RIAU24.COM -  Pemerhati pendidikan, Indra Charismiadji menilai, para guru di Tanah Air bakal menghadapi tantangan berat dalam menjalankan arahan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Hal itu terkait pernyataan Menteri Nadiem, yang mengatakan para guru bebas dari urusan administrasi. Namun fakta di lapangan, para guru tersebut harus menghadapi kepala daerah.

"Tantangan terberat bagi guru dalam menjalankan arahan Mendikbud, karena mereka menghadapi atasan mereka yang sayangnya bukan Mas Menteri melainkan kepala daerah," ujarnya di Jakarta, Minggu 24 November 2019.

Dilansir republika, Indra mengatakan, para guru masih kesulitan untuk menolak, jika kepala dinas pendidikan atau kepala daerah, meminta agar mengisi dokumen.

Sebelumnya, Menteri Nadiem Makarim dalam salinan pidato pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN), menyatakan guru merupakan profesi termulia sekaligus yang tersulit.

Saat ini, salinan pidato itu sudah tersebar di media sosial. Mengapa disebut tersulit? Sebab menurut Menteri Nadiem, guru ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa. Namun kenyataan di lapangan, para guru lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Selain itu, waktu para guru lebih banyak habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

"Perlu adanya sebuah rencana strategis yang lintas kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, sampai dengan pihak swasta baik sebagai penyelenggara pendidikan maupun yang mendukung program pendidikan," ujarnya.

Pelaksanaan solusi tersebut pun harus berupa kolaborasi bersama bukan hanya satu atau dua pihak saja.

Terkait kondisi guru,Indra menambahkan, terdapat sejumlah persoalan terkait guru. Seperti anggapan bahwa Indonesia masih kekurangan guru. Padahal data di Kementerian Pendidikan dan Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia justru kelebihan guru karena memiliki rasio guru yang jauh lebih baik dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan lainnya.

Begitu juga Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) juga penuh dengan calon guru.

Sedangkan dari sisi pendapatan, terdapat data menunjukkan bahwa banyak guru yang pendapatannya jauh di bawah upah minimum. Tapi menurutnya, cukup banyak fakta yang menunjukkan guru berpenghasilan belasan bahkan puluhan juta per bulan.

Karena itu, Indra menilai harus ada penyelarasan data dengan tingkat urgensi tinggi. ***