Menu

Safari Pencerahan, Gus Ghofur Sampaikan Orang Jazirah Arab Tertarik dan Mau Belajar Islam ke Indonesia

Riki Ariyanto 19 Dec 2019, 19:18
Gus Ghofur anak ulama kharismatik Nadhlatul Ulama (NU) almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Maimun), Kamis, 19 Desember 2019, di depan ratusan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) dalam Safari Pencerahan keempat perguruan tinggi di Pekanbaru (foto/ist)
Gus Ghofur anak ulama kharismatik Nadhlatul Ulama (NU) almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Maimun), Kamis, 19 Desember 2019, di depan ratusan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) dalam Safari Pencerahan keempat perguruan tinggi di Pekanbaru (foto/ist)

RIAU24.COM - PEKANBARU- Kemerdekaan negara Indonesia tak terlepas dari peran serta sumbangsih umat Islam. Sehingga mestinya umat Islam Indonesia jangan terpecah-belah akibat akibat konflik sesama muslim.

Hal itu dikatakan Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah (Jateng), Dr KH Abdul Ghofur (Gus Ghofur). Dalam Islam, ujar Gus Ghofur, mencintai kebangsaan (Indonesia) tidak boleh melebihi cintanya kepada agama (risalah keagamaan). Begitu juga sebaliknya. Dua risalah tersebut, keagamaan dan kebangsaan seiring sejalan. Sehingga tak memunculkan sikap fanatik akan sesuatu.

zxc1


"Nabi Muhammad SAW itu bangga akan (bangsa) Arabnya. Dengan kebanggaannya itu, ia memerdekakan jazirah Arab dari bangsa Romawi, Persia, dan Habasyah di Yaman. Cinta bangsa itu naluriah, namun jangan menjelekkan bangsa lain" ungkap anak ulama kharismatik Nadhlatul Ulama (NU) almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Maimun), Kamis, 19 Desember 2019, di depan ratusan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) dalam Safari Pencerahan keempat perguruan tinggi di Pekanbaru.

Sambungan berita: zxc2
Halaman: 12Lihat Semua