Menu

Boleh Percaya Boleh Tidak, Setiap Kali Pemain Liverpool Ini Cetak Gol, Tim Lawan Akan Bernasib Buruk

Siswandi 14 Jan 2020, 12:15
Divock Orogi beraksi saat Liverpool bentrok dengan Barcelona. Foto: int
Divock Orogi beraksi saat Liverpool bentrok dengan Barcelona. Foto: int

RIAU24.COM -  Dalam beberapa musim terakhir, kutukan Divock Origi, cukup terdengar kencang dalam dunia sepakbola saat ini.  Kutukan itu mulai beredar berdasarkan sebuah fakta. Setiap ali punggawa Liverpool itu menjebol gawang lawan, maka tim tersebut akan mengalami nasib yang cukup buruk.

Nasib buruk itu bisa beragam bentuknya. Mulai dari performa tim yang menurun, hingga dipecatnya sang pelatih. 

Dilansir okezone, Selasa 14 Januari 2020, dalam beberapa musim ini, beberapa tim sudah pernah menjadi korban 'Kutukan Origi' tersebut. Mulai dari Arsenal, Everton dan yang terbaru adalah Barcelona.

Untuk kasus Arsenal, Origi berhasil mencetak dua gol untuk Liverpool saat bertemu Arsenal di babak keempat Piala Liga Inggris 2019-2020. Beberapa hari setelahnya, sang pelatih Unai Emery pun dipecat dari jabatannya. 

Nasib serupa juga dirasakan Marco Silva yang ditendang dari Everton setelah timnya dikalahkan Liverpool pada laga pekan ke-15 Liga Inggris 2019-2020. Dalam laga itu, Origi ikut menyumbangkan dua gol untuk timnya.

Yang terbaru, adalah apa yang dialami pelatih Barcelona Ernesto Valverde. Saat ini, Valverde juga telah dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Blaugrana.

Asal tahu saja, Origi juga sempat menjebol gawang  Barcelona, saat timnya bertemu di leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019, pada Mei 2019 silam. Meski tidak langsung terjadi, namun efek dari gol Origi itu sebenarnya sudah terasa sejak saat itu. Karena bisa dikatakan, performa Barca terus menurun. Akhirnya Valverde pun dipecat pada Selasa (14/1/2020). 

Kabar tentang dipecatnya Valverde itu pun membuat kutukan Origi terus berlanjut.

Padahal, Valverde sendiri dipecat karena para petinggi Barcelona dan fans tidak puas dengan kinerja sang pelatih dalam beberapa laga terakhir. Khususnya usai Barcelona gagal meraih Piala Super Spanyol 2019-2020 lantaran telah kalah dari Atletico Madrid di semifinal.

Kendati begitu, walau memang itu semua adalah sebuah kebetulan, tetapi mitos tentang kutukan Divock Origi tersebut cukup menarik untuk dibahas. Apalagi banyak hal-hal yang mendukung kutukan tersebut sehingga seolah-olah tampak begitu nyata. ***