Menu

Selamat dari Usaha Pembunuhan, Inilah Sosok Tangan Kanan Jenderal Soleimani Yang Ditakuti Amerika

Satria Utama 21 Jan 2020, 04:55
Abdul Reza Shahlai. FOTO/Al Arabiya
Abdul Reza Shahlai. FOTO/Al Arabiya

Menurut AS, Shahlai memasok sel-sel militer JAM dengan senjata termasuk roket Katyusha dan peledak C-4 untuk melakukan serangan. Shahlai diduga merencanakan serangan JAM yang menewaskan lima tentara AS di Karbala pada 20 Januari 2007.

Pada 2008, Departemen Keuangan AS memasukan Shahlai dalam daftar teroris di bawah Perintah Eksekutif (E.O.) 13438 karena mengancam perdamaian dan stabilitas Irak dan Pemerintah Irak.

Penunjukan itu juga merujuk koneksi Shahlai ke Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon. Shahlai dilaporkan memfasilitasi pelatihan Hizbullah untuk militan JAM di Irak, termasuk mengajari para militan bagaimana menargetkan pesawat terbang dengan roket.

Pada 2011, Shahlai mendapat sanksi dari AS atas dugaan keterlibatannya dalam komplotan untuk membunuh al-Jubeir. Menurut Departemen Keuangan AS, Shahlai menggunakan posisinya sebagai pejabat Pasukan Quds untuk mengoordinasikan komplotan untuk membunuh al-Jubeir saat ia berada di AS.

Setelah itu, Shahlai menjadi komandan penting Pasukan Quds di Yaman, tempat Iran mendanai, memerintah, dan memasok milisi Houthi dalam perjuangannya melawan pemerintah yang diakui PBB. Dia menjadi pemodal utama bagi Houthi. Houthi mengambil alih Sanaa dari pemerintah yang diakui PBB pada tahun 2015 dan telah berperang melawan Koalisi Arab, termasuk menembakkan roket ke Saudi pada berbagai kesempatan.

Tahun lalu, AS mengeluarkan permohonan untuk informasi tentang Shahlai dan aktivitasnya di Yaman. Pada bulan Desember, Perwakilan Khusus AS untuk Iran. Brian Hook mengumumkan bahwa Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah USD 15 juta untuk informasi tentang keberadaan Shahlai atau kegiatan keuangannya, jaringan dan rekannya di Yaman dan wilayah tersebut.

Halaman: 123Lihat Semua