Menu

Reses di Sungai Upih Kuala Kampar, Markarius Anwar Sebut Masyarakat Keluhkan 700 Ha Gagal Panen

Riko 28 Feb 2020, 13:40
Foto (istimewa)
Foto (istimewa)

“Masyarakat minta dibangun tanggul permanen, tanggul yang ada saat ini tidak kuat menahan gelombang laut. Kami sempat meninjau lahan pesawahan masyarakat yang sedang panen dan lahan sawah yang gagal panen tersebut,” ungkapnya kepada riau.pks.id melalui sambungan seluler (26/02/2020). 

“Kita akan membantu memperjuangkan untuk dibangunnya tanggul permanen dari anggaran Provinsi dan pusat, karena luas lahan 3.000 Ha ini butuh tanggul yang cukup besar anggarannya. Saya juga mendorong pemerintah supaya meningkatkan usaha teknologi pertanian agar hasil panen masyarakat juga meningkat. Saat ini masih kisaran 1 s/d 2 ton per hektar, sementara di tempat lain seperti di Bunga Raya hasil panennya kisaran 7 sd 12 ton per Ha,” paparnya dengan nada penuh semangat. 

Yang kedua adalah permasalahan infrastruktur jalan, dikatakannya kondisi saat ini masih banyak yang belum disemenisasi. Salah satunya adalah jalan lingkar Pulau Mendol.

“Kalaupun sudah disemen sebelumnya, lebarnya hanya 1 meter, itupun sebagian besar sudah rusak. Kami naik motor selama 1,5 jam dengan kondisi jalan yang cukup rawan. Jadi ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” tuturnya.  

Aspirasi yang ketiga yaitu kebutuhan sarana dan prasarana pendidikaan yang masih minim jika dibandingkan sekolah di kecamatan yang lain. 

“Salah satu guru SMP N di desa Sungai Upih menyampaikan aspirasinya kepada kami, ia mengeluhkan minimnya sarana belajar mengajar, seperti laboratoriun komputer untuk UN (Ujian Nasional), alat-alat labor, rumah dinas guru, pagar dan lainnya. Tentu ini juga hal utama yang harus menjadi evaluasi pemerintah, karena berhubungan dengan dunia pendidikan generasi penerus bangsa,” tutupnya. (rls) 

Halaman: 12Lihat Semua