Menu

Perjuangan Tenaga Medis Merawat Korban Covid-19, Tahan Pipis 10 Jam dan Peras ASi di Waktu Senggang

Satria Utama 1 Apr 2020, 11:12
Perjuangan Tenaga Medis Merawat Korban Covid-19
Perjuangan Tenaga Medis Merawat Korban Covid-19

Menurut Debryna, selama bekerja di Wisma Atlet, para petugas medis tinggal di sana, tidak boleh ke mana-mana dan akan dikarantina 14 hari jika tugasnya selesai.

Tidak lupa, ia juga bercerita tentang makanan darurat atau ransum yang disumbangkan oleh Ikatan Dokter Indonesia. “Jadi masaknya di dalam kotak ini, ada nasinya juga. Terus ini rasa nasi sambel goreng daging. Jadi di dalamnya ada dagingnya. Enak kok, beneran enak saya tidak bohong,” ujar Debryna yang selalu tersenyum.

Debryna mengaku kangen dengan keadaan dunia seperti dulu, seperti jalan-jalan ke luar dan mengunjungi restoran yang baru buka.

Lain lagi kisah, Afit yang bekerja sebagai suster yang merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran. Ia mengabadikan dan membagikan hari-hari yang dilewati kepada masyarakat melalui Youtube.

Para tenaga medis di Wisma Atlet diharuskan tinggal di tempat khusus yang disediakan dan jauh dari keluarga. Untuk mengobati rasa rindunya, ia selalu membawa baju anaknya yang masih membutuhkan air susu ibu (ASI).

Meski tak tinggal serumah dengan anaknya, Afit tetap memberikan ASI untuk si buah hatinya. Caranya, Afit memerah ASI di waktu senggang. ASI itu kemudian dijemput oleh suaminya.

Halaman: 123Lihat Semua