Menu

Mewabahnya Virus Corona, Begini Nasib Para UKM di Kabupaten Bengkalis

Dahari 4 Apr 2020, 20:00
Nasib UMKM Bengkalis sejak virus corona (foto/ilustrasi)
Nasib UMKM Bengkalis sejak virus corona (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Sejumlah usaha kecil menengah (UKM) di kabupaten Bengkalis mengeluh. Hal tersebut sangat dirasakan bagi para pelaku UKM tersebut, pasca mewabahnya virus Corona atau Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bengkalis Masuri, SH kepada sejumlah wartawan. Diutarakan Masuri, keterpurukan ekonomi dari semua lini dan semua aspek, termasuk salah satunya industri rumah tangga yang tergabung dalam UMKM.

zxc1

"Memang di sektor Ekonomi kita semuanya ambruk, semua lini baik sektor pertanian, perdagangan, baik sektor kecil (kulinernya) semuanya terpukul, termasuk juga di sektor sosial juga sama, namun demikian kita tetap harus berupaya semaksimal mungkin bagaimana cara untuk tetap bertahan," ungkap Ketua Kadin Bengkalis Masuri SH, Sabtu 4 April 2020.


Menurut Masuri, hal ini selaras dengan himbauan pemerintah untuk tidak berkumpul artinya semua pedagang dan UKM yang ada membuat pola baru, dagangan siap bungkus dan tidak makan di tempat.

"Nah kebiasaan ini memang tidak lazim oleh masyarakat kita, tentunya mereka memulai dengan metode baru ini yang barang kali butuh waktu," ungkapnya.

zxc2

Kembali dikatakan Masuri, sekarang sebaran covid ini semakin gencar pada akhir akhir ini, dan ini tentunya menjadi tantangan dan hambatan. Masuri juga menyebutkan kekhawatirannya terhadap dunia usaha terutama UKM.

"Kita sendiri sebagai penampungan hasil produk UKM juga kesulitan, karena produknya ada tetapi konsumen yang tidak ada disebabkan virus corona jadi konsumen takut keluar dan juga masalah kehidupan," ucap Masuri lagi.

Dalam hal ini, Ketua Kadin berharap pemerintah hendaknya arif dan bijaksana dalam menyikapi para UKM tentunya ada kaitannya dengan dana pinjaman dan lain lainnya apakah ada kemudahan atau keringanan bagi mereka sehingga tidak terlalu terpuruk dalam penyelesaian beban itu.

"Cara lain yang bisa dilakukan para industri rumah tangga atau UKM ini bisa memanfaatkan media sosial atau media online untuk salah satu cara memasarkan produk, dan bisa dengan antar alamat,atau cara lain pedagang tetap berdagang seperti biasa tetapi harus disesuaikan dengan protokol kesehatan, salah satunya dengan mengatur jarak duduk atau konsumen dan penjual juga tetap jaga jarak, seperti yang disampaikan Kapolres kita, ini adalah salah satu solusi yang terbaik," ujar Masuri lagi. (R24/Hari)