Meski Corona Masih Tewaskan Ribuan Orang Setiap Hari, Negara Ini Malah Izinkan Konser Musik Digelar
RIAU24.COM - Wabah virus corona baru (COVID-19) masih mengganas di Amerika Serikat (AS). John Hopkins University (JHU) mencatat 1.450 orang meninggal akibat penyakit itu dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total kematian menjadi lebih dari 67.600.
Meski ancaman corona masih begitu besar, namun negara bagian Missouri mengizinkan gelaran konser musik bertajuk Show Me Strong.
Menurut Gubernur Missouri, Mike Parson, dengan program tersebut, pemerintah secara bertahap membuka sebagian bisnis sebagai upaya membangkitkan kembali perekonomian setelah pandemi Covid-19.
Berdasarkan program tersebut, acara besar boleh kembali diadakan, tapi dengan sejumlah syarat, seperti, "tempat duduk harus dibatasi sesuai ketentuan pembatasan sosial" di konser dan penayangan film di bioskop.
"Tidak ada pembatasan perkumpulan sosial selama langkah pencegahan tetap dilakukan dan pembatasan jarak 1,5 meter tetap diberlakukan di antara individu dan atau keluarga," demikian keterangan program Show Me Strong yang dikutip NME.
Meski gubernur mencanangkan program ini, sejumlah kota besar di Missouri, seperti Kansas City dan St. Louis, belum mau mengizinkan acara besar, melihat data penyebaran virus corona yang masih mengkhawatirkan. "Kami akan terus memperhatikan data, bukan tanggal," ujar Wali Kota St. Louis, Lyda Krewson.
Sejumlah promotor dan pengurus tempat acara musik pun masih akan berpikir panjang untuk menggelar acara di tengah pandemi Covid-19. "Kami masih mempelajari detail pengumuman tersebut dan menanti informasi lebih lanjut dari ahli kesehatan. Kami memang ingin memulai kembali aktivitas, tapi belum memastikan waktu pastinya," ucap Matt Gerding dari FPC Live.
Sebelumnya, seorang ahli kesehatan publik AS, Zeke Emmanuel, sudah memperingatkan agar para promotor tak menjadwalkan ulang festival mereka hingga akhir tahun ini.
"Perkumpulan besar, seperti konferensi, konser, acara olahraga, ketika orang ingin menjadwalkan ulang konferensi atau acara kelulusan menjadi Oktober 2020, saya rasa tidak mungkin. Secara realistits, mungkin paling cepat pada musim gugur 2021," tutur Emmanuel seperti dikutip dari CNNIndonesia.***