Menu

Cegah Covid-19, 56 Pegawai Kejari Bengkalis Di-rapid Test

Dahari 12 May 2020, 17:39
Cegah Covid-19, 56 Pegawai Kejari Bengkalis Dirapid Test (foto/Hari)
Cegah Covid-19, 56 Pegawai Kejari Bengkalis Dirapid Test (foto/Hari)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Selasa 22 Mei 2020, seluruh Pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis, dilakukan tes cepat (rapid test) terhadap antisipasi virus corona atau Covid-19.

Dari pantauan, rapid test itu menghadirkan tenaga medis dan disaksikan langsung kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dr. Ersan Saputra dengan diawali pengambilan sampel darah kepala Kejari (Kajari) Bengkalis Nanik Kushartanti dan disusul para kepala seksi (Kasi), pegawai serta tenaga honorer.

zxc1

Kepala Kejari Nanik Kushartanti kepada sejumlah wartawan menyebutkan bahwa rapid tes ini dilakukan sebagai salah satu upaya  untuk mengetahui kondisi kesehatan para pegawai dilingkungan kejari Bengkalis.


"Kita lakukan Repid test ini sebagai upaya untuk mengetahui kesehatan pegawainya, apabila dari hasil ada yang reaktif maka akan segera diobati agar bisa dilakukan pencegahan penyebaran birus corona," ungkap Nanik Kushartanti.

zxc2

Menurutnya, kegiatan ini terselenggara berkat adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Bengkalis, pihak kejaksaan telah mengajukan surat permintaan untuk dilakukan rapid terhadap 56 pegawai dan tenaga honorer di Kejaksaan Negeri Bengkalis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dr. Ersan Saputra menyebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dikejaksaan ini karena adanya permintaan dan kebetulan Dinkes ada programnya begitu juga adanya alat Repid tesnya.

"Ya kita memang punya program yakni untuk melakukan "rapid test" masal, walaupun rapid tes ini bukan menjadi untuk mendiagnosa corona virus, tapi paling tidak kita lakukan scriming di masyarakat termasuk di kalangan kepegawaian termasuk semua pegawai dan karyawan di kantor-kantor dalam wilayah Kabupaten Bengkalis, jadi kalau ada yang mengajukan untuk rapid tes untuk pegawai dan karyawannya silakan mengajukan permohonan karena alat rapid kita tersedia," ujar Ersan Saputra.

Lanjut Ersan hal ini dilakukan agar bisa dilihat reaktif dan non reaktifnya agar kewaspadaan bisa tetap di jaga, rapid tes bukan sebagai tolak ukur bahwa pasien positif covid-19, namun yang perlu diwaspadai adalah rapid tes hanya screning awal untuk mengecek anti body kita.

"Hasil dari rapid yang dilaksanakan di kejari semuanya terdata Non reaktif," pungkasnya.