Menu

Obat Corona yang Dijagokan Donald Trump Ini Bikin Masalah, Bukannya Sembuh, Pasiennya Malah Beresiko Kena Serangan Jantung

Siswandi 18 May 2020, 10:06
Donald Trump
Donald Trump

RIAU24.COM -  Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan keras, yang intinya melarang penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati penyakit Corona Covid-10. Pernyataan itu berbanding terbalik dengan arahan Sang Presiden, Donald Trump yang menyarankan penggunaan obat itu untuk mengobati Covid-19. 

Kebijakan itu diambil, setelah sebuah studi terbaru membuktikan, obat yang dianjurkan Donald Trump itu jelas-jelas tidak bisa menyembuhkan penderita Corona sema sekali. Hasil studi itu terbit di jurnal American Medival Association yang diterbitkan New England Journal of Medicine.

Bahkan ada kasus yang menyebutkan, obat itu malah menyebabkan pasien Corona mengalami serangan jantung dan membahayakan nyawanya sendiri. 

Malahan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika sendiri dan National Institutes of Health telah mengeluarkan peringatan keras untuk tidak menggunakan obat itu untuk menangani pasien corona.

"Paku itu sebenarnya telah dimasukkan ke dalam peti mati hydroxychloroquine," kata Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular dan penasihat lama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, dilansir viva yang mengutip cnn, Senin 18 Mei 2020.

Para peneliti dari Universitas di Albany juga mengeluarkan hasil studi terbaru mereka tentang hydroxychloroquine. Dari 1.438 pasien corona yang dirawat di rumah sakit di New York, mereka yang menggunakan obat itu berpotensi dua kali lebih besar terkena serangan jantung yang menyebabkan kematian. Hal itu disebabkan oleh efek samping hidroksi klorokuin yang terkandung dalam obat itu.

"Yang paling penting bagi saya dari penelitian ini adalah sangat konsisten dengan pedoman FDA dan NIH yang dikeluarkan pada bulan April," kata David Holtgrave, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas di Albany.

Menurutnya, ketika memutuskan intervensi kesehatan masyarakat dan perawatan untuk Corona atau penyakit lain, sangat penting untuk mengikuti data dan mengikuti ilmu pengetahuan dan memastikan keputusan dibuat pada data kualitas setinggi mungkin.

Untuk diketahui, Trump selama ini begitu berambisi dan yakni hydroxychloroquine bisa dipakai mengobati corona. Bahkan sejatk Maret 2020 dia sangat rajin mengkampanyekan obat untuk malaria dan lupus itu ke masyarakat. Trump tak peduli meski ilmuwan telah memperingatkannya.

"HYDROXYCHLOROQUINE & AZITHROMYCIN, secara bersama-sama, memiliki peluang nyata untuk menjadi salah satu pengubah game terbesar dalam sejarah kedokteran," kicau Trump pada akun Twitternya pada 21 Maret 2020 lalu.

Trump yakni obat itu bisa ampuh untuk pasien corona didasari penelitian di Prancis terhadap 20 pasien pada bulan Maret yang menunjukkan bahwa obat-obatan tersebut dapat bekerja melawan virus. Padahal, dunia medis yang menerbitkan penelitian itu kemudian mengatakan penelitian itu tidak memenuhi standar yang diharapkan. ***