Menu

Dewan Pendidikan Riau Ingatkan Pemerintah Jangan Gegabah Membuka Sekolah Ditengah Pandemi Covid-19

Riko 12 Jun 2020, 12:00
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM - Ketua Dewan Pendidikan Riau Zulkarnain Noerdin meminta Pemerintah agar mempertimbangkan lagi membuka sekolah untuk kegiatan belajar dan mengajar di tengah pandemi covid-19 ditahun ajaran baru 13 Juli 2020 mendatang. 

Hal ini dimintanya lantaran tidak ingin Indonesia mengalami nasip serupa seperti Korea Selatan dimana sekolah kembali dibuka tapi anak-anak langsung terinfeksi virus corona ini. 

"Kita tak ingin nasip kita seperti Korsel dibuka kemudian sekolah ditutup kembali. Maka dari itu kita minta pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan jangan gegabah. Tapi jika memang ingin dibuka ya harus ada peryataan aman dari instansi yang berkompeten seperti gugus tugas, hingga ahli epitimologi untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan terjadi, "kata Zulkarnain. Jumat 12 Juni 2020.

Diakui Zulkarnain memang saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dicabut dan beralih pada tatanan hidup normal yang dicanangkan pemerintah Jokowi. Kendati demikian adanya peralihan tetap saja pemerintah kata Dia harus tetap berhati-hati dalam membuka kembali sekolah ditengah pandemi corona ini. 

"Tapi apabila kalau memang belum memungkinkan sekolah dibuka kenapa kita harus paksakan walaupun kita tahu tatap muka dengan daring ini tidak semua efektif seperti yang tinggal di daerah-daerah yang sulit mendapatkan jaringan internet, " jelasnya. 

Ditanya apakah Riau sudah bisa sekolah dibuka kembali untuk proses belajar dan mengajar, Zulkarnain menyebutkan bahwa hal itu tergantung dari gugus tugas dan ahli-ahli. Apakah sudah aman dan terkendali atau sebaliknya. Apabila sudah terkendali silahkan membuka sekolah untuk proses belajar mengajar. 

"Tapi dengan catatatan sekolah melaksanakan protokol kesehatan yang ketat seperti menyiapkan petugas, guru-guru, meminta memakai masker, cuci tangan, pengawasan kantin hingga menyiapkan petugas untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan itu sendiri, "terangnya.

Terkait soal jam belajar apakah perlu dikurangi, Zulkarnain mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi persoalan, sebab yang menjadi permasalahan dalam melaksanakan protokol kesehatan. Tapi jika dilihat disatu sisi mengurangi jam belajar sebagai salah satu cara juga menjalankan protokol kesehatan. 

"Tapi intinya penerapan protokol kesehatan saya minta sekolah dan orang tua juga harus berkerja sama untuk mengingat dan mengawasi anak-anaknya agar mematuhi protokol kesehatan, "tutupnya.