Menu

Bersiap Hadapi Ancaman China, Taiwan Tingkatkan Kemampuan Rudalnya

Satria Utama 10 Jul 2020, 13:31
ilustrasi rudal patriot
ilustrasi rudal patriot

RIAU24.COM Taiwan tampaknya tak ingin begitu saja dianggap sepele oleh China. Negara ini mulai memperbarui sistem pertahanan rudal Patriot yang dimilikinya di tengah ancaman provokasi China yang terus meningkat.

Rencana peningkatan kemampuan rudal patriot ini disampaikan Kementerian Luar Negeri AS melalui pernyataan pada Kamis (9/7). Dikabarkan nilai proyek tersebut mencapai US$620 juta atau Rp8,9 triliun.

"Penerima (Taiwan) akan menggunakan kemampuan alat-alat tersebut sebagai sistem pertahanan terhadap ancaman regional dan memperkuat pertahanan dalam negeri. Penerima tidak akan mengalami kesulitan menggunakan peralatan ini menjadi bagian dari angkatan bersenjatanya," ungkap pihak Kemlu AS seperti dilansir CNN Indonesia.

Kemlu AS menuturkan Taiwan telah mengajukan minat membeli sejumlah komponen demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas rudal Patriot "demi mendukung masa operasional" senjata itu selama 30 tahun.

Perusahaan industri pertahanan AS, Lockheed Martin, akan menjadi kontraktor utama pembaruan sistem rudal tersebut.

Langkah ini kemungkinan memicu amarah China terhadap Taiwan dan AS. China menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang yang ingin memerdekakan diri. Belakangan, China kerap mengerahkan sejumlah jet tempur untuk menerobos wilayah pertahanan udara Taiwan.

Sementara itu, relasi China dan AS terus memanas terutama terkait pandemi virus corona (Covid-19), isu Hong Kong, dan sengketa di Laut China Selatan.

AS memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan akibat kebijakan prinsip Satu China atau One China Policy. Namun, AS memiliki perjanjian hukum dengan Taiwan yang mengikat Negeri Paman Sam untuk menyediakan sarana pertahanan bagi wilayah tersebut.

"Penjualan (rudal) yang diusulkan ini sejalan dengan kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS karena mendukung upaya penerima (Taiwan) untuk memodernisasi angkatan bersenjata dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," ujar Kemlu AS seperti dilansir dari Channel News Asia.

Sementara itu, Kemlu Taiwan mengatakan pihaknya berharap kontrak penjualan senjata ini bisa segera diproses bulan depan. Taipei menuturkan penjualan senjata ini merupakan yang ketujuh dilakukan pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Penjualan ini sepenuhnya menunjukkan pentingnya menjaga keamanan nasional kami, mengkonsolidasikan kemitraan keamanan kami dengan AS, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Selatan Taiwan dan kawasan," ucap Kemlu Taiwan.***