Menu

Berkat Pembinaan CD RAPP, Pendapatan Petani Nanas di Riau Stabil

Devi 3 Jul 2020, 10:30
Berkat Pembinaan CD RAPP, Pendapatan Petani Nanas di Riau Stabil
Berkat Pembinaan CD RAPP, Pendapatan Petani Nanas di Riau Stabil

Supriyadi menceritakan awalnya ia sempat ragu dengan program budidaya nanas. Ia khawatir dengan pemasaran dan perawatan nanas apalagi dalam jumlah besar.

Namun sejak memperoleh pembinaan dari Program Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ia malah menjadi paling aktif mengembangkan usaha budidaya nanas di kampungnya. Melihat itu, tak sedikit masyarakat mengikuti jejaknya untuk memulai usaha berkebun nanas.

CD Officer RAPP, Dainar Rifai mengatakan saat ini kelompok tani Desa Penyengat sudah mandiri dan pihaknya hanya memberi pendampingan target dan prospek usaha di lahan seluas 58 hektar. Produksi kelompok tani binaan ini mencapai 110.350 buah nanas selama Januari-Maret 2020. Jumlah ini mengalami peningkatan dari periode sebelumnya yakni 104.700 buah selama Oktober-Desember 2019 lalu.

“Awalnya kita berikan stimulan, pelatihan, studi banding, bantuan lahan 10 hektar dan bibitnya di tahun 2013 lalu. Meski sempat diragukan, uniknya mereka tetap menanam. Ternyata hasilnya di luar dugaan dan buahnya bagus-bagus. Sejak itulah, nanas penyengat ini berkembang hingga sekarang,” jelas Dainar.

Dainar menambahkan saat ini luas lahan untuk pengembangan nanas mencapai 250 hektar dan dikelola oleh 150 kepala keluarga. Setiap minggu sekitar 40 ribu buah nanas dibawa ke pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Jumlah itu di luar permintaan nanas lokal sebanyak 15 ribu buah yang mereka layani setiap harinya.

Buah nanas yang dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Penyengat merupakan jenis nanas ratu. Nanas ini memiliki rasa yang khas dan lebih tahan lama dibanding jenis nanas lain. Wajar saja, permintaan nanas ini terus meningkat hingga dijual ke Pulau Jawa meski di tengah tekanan ekonomi akibat Covid-19.

Halaman: 123Lihat Semua