Menu

Puan Maharani Singgung Perasaan Orang Minang Soal Sikap Pancasilais, Politisi PAN: Belajarlah Sejarah

Satria Utama 3 Sep 2020, 11:15
Puan Maharani
Puan Maharani

RIAU24.COM -  Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani yang menyebut orang Minang saat ini kurang Pancasilais menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan, salah satunya Legislator asal Sumatera Barat, Guspardi Gaus.

Guspardi mengkritik pernyataan Puan Maharani yang seakan-akan menganggap warga Sumbar tidak pancasilais. "Pertama, saya sangat menyayangkan seorang pejabat negara, petinggi partai mengeluarkan statemen yang menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat," ujar Guspardi Gaus seperti dilansir RMOL, Kamis (3/9).

Politis Partai Amanat Nasional ini meminta Puan Maharani yang saat ini menjabat ketua DPR untuk kembali membaca sejarah bangsa. "Saya minta kepada Ibu Puan untuk belajar sejarah, siapa pendiri bangsa ini, siapa yang merumuskan UUD dan Pancasila itu adalah tokoh yang berasal dari Sumatera Barat," tegasnya.

"Tidak mungkin orang Sumbar itu tidak Pancasila. Orang Sumbar itu paling pancasilais," tambah Guspardi Gaus.

Dia juga meminta agar Puan Maharani berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan yang justru menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.

"Coba lihat mana ada kegaduhan yang muncul. Jadi oleh karena itu, hati-hatilah dalam menyampaikan statemen yang akan menyakiti masyarakat banyak," tegasnya.

Guspardi Gaus menegaskan, warga Minang sangat pancasilais terlebih sejumlah tokoh bangsa salah satunya Bung Hatta yang merupakan warga Minang, turut andil dalam memperjuangkan bangsa.

"Berkaitan dengan Pancasila ini, harusnya Ibu Puan paham, apa itu Pancasila. Pancasila itu kan yang lima dasar itu. Coba lihat nilai-nilai itu, itu yang dilaksanakan oleh masyarakat tanpa diberikan penataran, tanpa diberikan pemahaman, itu adalah jati diri orang Minang," tuturnya.

"Karena apa? Pendiri bangsa itu dari Minang, tentu nilai-nilai keminangan itu terbersit oleh inisiator, oleh para perumus Pancasila itu. Ini yang harusnya Ibu Puan paham, harus mengerti itu," tandas Guspardi Gaus menambahkan.***