Menu

Ancang-ancang Bersatu Hancurkan Israel, Intip Kekuatan Hamas dan Hizbullah

Riki Ariyanto 7 Sep 2020, 10:39
Ancang-ancang Bersatu Hancurkan Israel, Intip Kekuatan Hamas dan Hizbullah (foto/int)
Ancang-ancang Bersatu Hancurkan Israel, Intip Kekuatan Hamas dan Hizbullah (foto/int)

RIAU24.COM - Israel benar-benar bakal menghadapi situasi sulit jika terus merongrong Gaza, Palestina. Pimpinan dua kelompok perlawanan negara zionis yaitu Hamas dan Hizbullah telah bertemu beberapa waktu lalu, merencanakan penyatuan kekuatan.

Normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam waktu dekat ini di Washington, jadi topik pembahasan pertemuan Hizbullah-Hamas. Pertemuan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyen dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasralla terjadi pada hari Sabtu (5 September 2020) di Lebanon. 

zxc1

Lalu bagaimana sebenarnya kekuatan dua kelompok anti Israel itu? Sebagai informasi Hizbullah kekuatan bersenjata dan pengaruh politik yang disokong Iran dan Suriah.

Dirangkum dari berbagai sumber, pasukan Hizbullah tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan militer Israel pernah kewalahan dalam Perang 33 hari Lebanon tahun 2006. 

Pengakuan prajurit Israel, Hizbullah menciptakan teror dengan rudal panggul anti-tank. Disebut juga pejuang Hizbullah didukung persenjataan modern dengan peralatan komunikasi.

zxc2

Taktik gerilya dipakai saat pertempuran itu. Hizbullah memanfaatkan jaringan terowongan penuh jebakan, muncul dengan cepat untuk melancarkan rudal ke arah tank Israel. Kemudian menghilang lagi.

Tank militer Israel termasuk Merkava hancur berantakan diterjang rudal panggul prajurit Hizbullah yang ternyata dilengkapi jaket anti peluru. Persenjataan Hizbullah telah meningkat dengan tajam.

Hal yang sama juga berlaku pada pejuang Hamas. Kekuatan Hamas di Gaza, Palestina tak bisa diremehkan.

Pada perang hampir 51 hari tahun 2014 lalu, pejuang Hamas berhasil mendesak Israel untuk gencatan senjata dan membuka blokade atas Gaza. Sejumlah pengamat menyebut Hamas menang dan Israel alami kerugian cukup besar dengan puluhan prajurit tewas.

Berbeda dengan Hizbullah yang terkesan menyembunyikan persenjataan, Hamas melalui Brigade Qassam kerap memamerkan persenjataan. Menariknya tidak sedikit senjata mematikan diklaim buatan sendiri, termasuk roket-roket.

Beberapa kali ratusan roket buatan sendiri Hamas dengan strategi asimetrik telah membuat pihak Israel kalang kabut. Meski tak memberikan kerusakan besar, roket tersebut cukup memberikan efek psikologis terhadap warga Israel.

Meski kemudian Israel mengerahkan pesawat F16 untuk memborbardir sejumlah kawasan. Tapi serangan roket hingga balon api masih terus dilancarkan hingga kini.

Nah, dengan pertemuan Hizbullah dan Hamas akankah menjadi satu kekuatan untuk menghancurkan Israel?

Semoga perang tak terjadi lagi, dan perdamaian segera tercipta. Warga sipil khususnya anak-anak akan selalu jadi korban. Yang menang jadi arang, kalah jadi abu.