Menu

Momen Jenderal AH Nasution Bersama DN Aidit, Netizen: Politik Memang Kejam

Riki Ariyanto 27 Oct 2020, 09:19
Momen Jenderal AH Nasution Bersama DN Aidit, Netizen: Politik Memang Kejam (foto/int)
Momen Jenderal AH Nasution Bersama DN Aidit, Netizen: Politik Memang Kejam (foto/int)

RIAU24.COM -  DN Aidit tercatat sebagai salah seorang yang diduga jadi aktor intelektual atas pemberontakan G30S/PKI. Sedangkan AH Nasution adalah salah satu jenderal yang selamat dari pembunuhan Dewan Jenderal yang terjadi pada 30 September itu.

zxc1

Tetapi ternyata pernah ada momen DN Aidit bersama AH Nasution yang waktu itu menjabat Menteri Pertahanan dan Keamanan. Potres lawas keduanya diunggah akun instagram @perfectlifeid.

"A.H. Nasution (Menteri Pertahanan dan Keamanan) dan D.N. Aidit (pimpinan PKI) dalam jepretan Aleksey Yurievich Drugov di depan Kedubes Uni Sovyet tahun 1964. Meski sama-sama komunis, RRT (negara dengan partai komunis terbesar di dunia) berselisih dengan Uni Sovyet (negara dengan partai komunis terbesar kedua di dunia). Keduanya saling berebut pengaruh, termasuk di Indonesia (negara dengan partai komunis terbesar ketiga di dunia saat itu). Nasution dan Aidit tampak berada di area Kedutaan Besar Uni Sovyet di Jakarta, yang kemungkinan merupakan bagian dari usaha Uni Sovyet dalam melobi jajaran petinggi sipil dan militer Indonesia," tulis @perfectlifeid beberapa waktu lalu.

zxc2

"Foto ini diambil oleh Aleksey Yurievich Drugov, yang saat itu berumur 27 tahun dan merupakan seorang staf penerjemah di kedutaan. Kelak, Drugov menjadi guru besar dalam hal keindonesiaan di Rusia," tutup @perfectlifeid.

Para netizen berikan tanggapannya. @sandah 27: "Makin aneh. makin penuh tanda tanya..krn pak nas dan DN aidit terlihat baik-baik aja dan ga ada intrik berseberangan."

@adit 2go: "Keduanya terlihat akur.. dan setaun kemudian, yg satu dibunuh. Politik memang kejam."

@harafisy: "Dipa Nusantara Aidit."

@christo sanjaya: "2 gajah bertarung, pelanduk mati di tengah-tengah."

@ariandiadja99: "Aidit kalau kiblat nya ke moskow aja, sejarah bisa berbeda. Serem."