Menu

Ternyata Kartu Kredit Juga Perlu Dibersihkan Untuk Menghindari Berbagai Wabah Penyakit

Devi 1 Nov 2020, 09:21
Ternyata Kartu Kredit Juga Perlu Dibersihkan Untuk Menghindari Berbagai Wabah Penyakit
Ternyata Kartu Kredit Juga Perlu Dibersihkan Untuk Menghindari Berbagai Wabah Penyakit

RIAU24.COM -  SADAR atau tidak, uang kertas sebenarnya penuh dengan bakteri dan kuman. Berdasarkan penelitian, setiap 1: 7 uang terkontaminasi oleh bakteri feses. Sedangkan kartu debit atau kredit 1: 2 mengandung bakteri. Jadi ide membawa sebotol hand sanitizer saat pergi berbelanja adalah ide yang bagus.

Menurut Dr. Alan Taege yang juga ahli dalam menangani penyakit menular, uang dan hal lain yang berulang kali disentuh orang lain cenderung mengoleksi berbagai kuman.

“Bayangkan kita memberikan kartu kredit kepada orang lain berulang-ulang dan jangan heran jika mereka terkontaminasi bakteri,” ujarnya.

Dr. Alan berpesan agar bakteri cepat menyebar bahkan di permukaan ponsel dan tas yang sering dipegang. Namun, kata dia, kontaminasi virus bisa kita kurangi saat berbelanja, apalagi pandemi Covid-19 yang merajalela dan vaksin belum ditemukan.

1. Bersihkan kartu debit atau kredit segera setelah digunakan untuk melakukan pembayaran. Kalau sudah bersih, giliran kita mencuci tangan.

Karena kita berada di luar, gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol sebagai alternatif dan cuci tangan dengan sabun dan air sesampainya di rumah.

2. Pastikan tangan tidak menyentuh mata dan mulut saat melakukan pembelian. Dengan begitu, kata Dr. Alan, memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh dengan mudah.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012, Dr. Alan mengatakan kepada para peneliti di Queen Mary University di London bahwa dia melakukan percobaan pada tangan, uang, dan kartu kredit dari 300 koresponden.

Hasil penelitian tersebut menemukan 11 persen bakteri di tangan, delapan persen (kartu kredit) dan enam persen (uang). Sel atau organisme yang ditemukan adalah jenis bakteri stafilokokus yang bertanggung jawab atas berbagai infeksi ringan hingga serius.

Peneliti juga menemukan bahan feses yang berasal dari feses di saluran gastrointerstinal yang bisa menimbulkan masalah serius jika infeksinya tidak dalam tahap awal.