Menu

Kata Pengamat, ini Hal yang Membuat Kenapa Komunitas Moge Bersikap Arogan

M. Iqbal 31 Oct 2020, 19:37
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

"Adanya komunitas Harley Davidson juga menunjukkan bahwa sudah terjadi seleksi sosial. Pertama, hanya tingkatan sosial tertentu saja yang dapat memilikinya. Kedua, sekadar memiliki sepeda motor Harley-Davidson tidak berarti bahwa seseorang dapat secara mudah masuk ke dalam kelompok tersebut. Karena, pembentukan kelompok itu sangat didasari oleh semakin banyaknya kesamaan di antara mereka," ucapnya.

Menyambung masalah pengeroyokan, kesamaan dan solidaritas pun muncul dari para anggotanya. Ujung-ujungnya mereka akan membela kelompok mereka atas segala tindak tanduk yang dilakukan.

"Komunitas sepeda motor Harley-Davidson tentunya sangat selektif dalam memilih anggotanya. Di samping adanya kesamaan perasaan akan jenis merek yang sama, juga sangat dipengaruhi oleh kesamaan tujuan untuk berkumpul. Salah satu hal terpenting dalam kelompok adalah 'trust', dan kesetiaan terhadap kelompok. Hal itu tentunya akan membangun semangat kebersamaan dan soliditas yang sangat kental," kata dia lagi.

"Akumulasi dari berbagai hal di atas menumbuhkan sikap kental eksklusivitas kelompok yang berpotensi berujung pada sikap arogan, dan tak santun saat di jalan umum. Hal inilah yang acapkali menimbulkan polemik di masyarakat terkait aturan berlalu lintas konvoi komunitas motor. Arogansi ini biasanya muncul saat rasa emosi kesetiaan kelompok yang menjadikan dirinya merasa terganggu ketika ada anggota kelompoknya yang mengalami masalah. Kedua, adanya individu dalam kelompok bersaing dengan cara show-off berlebihan dengan mengumbar kehebatannya agar mendapatkan pujian dan perhatian dari anggota kelompok lainnya," tandas Yannes.

Halaman: 12Lihat Semua