Menu

Program WFD Tingkatkan Daya Saing Angkatan Kerja Muda Riau

Satria Utama 5 Nov 2020, 19:22
ANAK MUDA RIAU: Fakhrial Irsyadi (kiri) dan Jumila Wati mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja (Workforce Development Program) yang ditaja SKK Migas – PT. Chevron Pacific Indonesia.
ANAK MUDA RIAU: Fakhrial Irsyadi (kiri) dan Jumila Wati mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja (Workforce Development Program) yang ditaja SKK Migas – PT. Chevron Pacific Indonesia.

Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik Sasono Setyadi mengucapkan terima kasih atas segala dukungan yang diberikan pihak Pemprov Riau dan pemerintah kabupaten/ kota terhadap pelaksanaan program ini maupun kegiatan usaha hulu migas pada umumnya. Dukungan pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan upaya peningkatan produksi minyak mentah nasional.

Program WFD dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing peserta di dunia kerja maupun wirausaha, khususnya para lulusan SMA/SMK, angkatan kerja muda, maupun pelaku usaha kecil-mikro. ”Program-program investasi sosial Perusahaan kami menitikberatkan pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia guna menciptakan kemandirian masyarakat Riau khususnya, dalam jangka panjang,” ungkap Sr. VP Corporate Affairs PT CPI Wahyu Budiarto.

Selain Zahir Accounting, Program WFD juga mencakup tiga bidang pelatihan lainnya yaitu Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (AK3); Cisco Certification Network Associate (CCNA); dan MikroTik Certification Network Associate (MTCNA). CCNA dan MTCNA merupakan pengelolaan infrastruktur jaringan komputer yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0. PCR selanjutnya akan memantau dan mengevaluasi keberhasilan program melalui penelusuran alumni (alumni tracking) selama beberapa bulan ke depan.

Bagi Jumila Wati, program WFD tidak hanya memberikan peluang mendapatkan pekerjaan, tapi juga membantu dirinya dalam mengelola usaha kecil miliknya, seperti dalam hal pembukuan sehingga transaksi-transaksi menjadi lebih teratur.

Peningkatan keterampilan juga dirasakan Fakhrial Irsyadi, 25, salah satu peserta pelatihan dan sertifikasi CCNA. ’’Saya juga merasa terbantu dari sisi biaya. Sebab, jika harus menanggung sendiri, biaya untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi seperti ini cukup berat bagi saya,” ungkap lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau tersebut.

Berkat sertifikat CCNA yang diperoleh dari program ini, Fakhrial mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan swasta di Surabaya dengan benefit yang cukup besar baginya.

Halaman: 123Lihat Semua