Menu

Batu Bara Tak Laku 20 Tahun Lagi, Penambang Bakal Jadi Apa?

Ryan Edi Saputra 9 Nov 2020, 11:28
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Gencarnya kampanye transisi energi baru terbarukan guna memerangi dampak perubahan iklim akan berdampak pada pelemahan permintaan batu bara global ke depannya. Bahkan, dalam 20 tahun mendatang diperkirakan batu bara tak akan laku lagi.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arviyan Arifin, memperkirakan dalam 20-30 tahun mendatang batu bara tak ada peminatnya lagi, sehingga perusahaan batu bara, termasuk perseroan, harus bersiap diri untuk memanfaatkan batu bara menjadi nilai tambah terlebih dahulu, tidak hanya menggali dan menjual batu bara mentah.

Saat ini PTBA bahkan memiliki cadangan batu bara sampai 3,3 miliar ton. Bila ini tidak segera diangkut dan tidak dimanfaatkan, maka ini akan menjadi sia-sia.

“Peningkatan pengangkutan, deposit mencapai 3,3 miliar ton, kalau tidak diangkut dalam 20-30 tahun lagi tidak ada yang pakai batu bara, sehingga harus segera dimanfaatkan. Ini pentingnya harus ditingkatkan pengangkutan," kata Arviyan dalam konferensi pers virtual, Jumat (06/11/2020).

Guna memanfaatkan batu bara dan permintaan batu bara masih tinggi di masa depan, kini perseroan tengah mempersiapkan diri untuk mentransformasikan bisnisnya bukan hanya menjadi penambang dan penjual batu bara, tapi juga melakukan hilirisasi industri batu bara.

Salah satu bentuk pemanfaatan batu bara perseroan yakni dengan membangun dan mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang. Langkah ini sudah dimulai perusahaan dengan membangun PLTU Sumsel-8 berkapasitas 2x620 mega watt.

Halaman: 12Lihat Semua