Menu

AS Tuding Rusia Lakukan Uji Coba Senjata Anti Satelit

Riko 17 Dec 2020, 21:07
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM - Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Rusia telah menguji rudal anti-satelit (ASAT) mereka. Komando itu mengatakan bahwa Washington sangat khawatir dengan uji coba yang dilakukan Rusia tersebut.

"AS prihatin dengan perkembangan berkelanjutan Rusia dan penyebaran beberapa jenis senjata ASAT berbasis darat dan ruang angkasa," kata Komando Luar Angkasa AS dalam sebuah pernyataan.

Jenis senjata kinetik pertama, menurut perintah Komando Luar Angkasa, adalah sistem DA-ASAT yang mampu menghancurkan satelit di orbit rendah Bumi. Di mana, menurut mereka, Moskow telah menguji sistem ini beberapa kali.

Militer AS berpendapat bahwa jika senjata ini digunakan, itu akan menghasilkan puing-puing besar yang dapat membahayakan satelit komersial dan mencemari domain luar angkasa secara permanen.

"Tipe kedua adalah ASAT co-orbital, sistem senjata berbasis ruang angkasa, yang mendemonstrasikan senjata kinetik di orbit pada 2017 dan sekali lagi pada 2020," ujarnya, seperti dilansir Sindonews dari  Sputnik pada Kamis (17/12/2020).

Mereka kemudian mencatat bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan pengembangan sistem laser berbasis darat untuk Angkatan Luar Angkasa Rusia pada Maret 2018. Menurut AS, pola perilaku ini akan dianggap berpotensi mengancam.

Menanggapi pernyataan serupa pada bulan April, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan bahwa Pentagon berusaha untuk membenarkan pengembangan rudal anti-satelitnya sendiri dengan mengarahkan tuduhan tersebut ke Moskow.

Baik AS dan Rusia adalah pihak dalam Perjanjian Luar Angkasa, bersama dengan China, India, Inggris dan lebih dari 100 negara lainnya, yang melarang militerisasi ruang angkasa.

Perjanjian tersebut tidak melarang negara-negara mengembangkan teknologi untuk menembak jatuh satelit mereka sendiri yang mati, dengan AS, Rusia, China dan India telah menunjukkan kemampuan untuk melakukannya.

Pada tahun 2007, China menembak jatuh satelit meteorologi Fengyun-1C yang menciptakan cincin puing di sekitar bumi yang harus dihindari oleh pesawat ruang angkasa hingga hari ini.