Menu

Subhanallah, Jasad Pria Ini Tetap Utuh dan Mengeluarkan Aroma Wangi, Meski Sudah Terkubur Selama 30 Tahun, Ternyata Ini yang Dilakukan Semasa Hidupnya

Siswandi 22 Dec 2020, 09:52
Jasad Mbah Soewardi yang tetap utuh meski telah dikubur 30 tahun silam. Foto: int/dtc
Jasad Mbah Soewardi yang tetap utuh meski telah dikubur 30 tahun silam. Foto: int/dtc

RIAU24.COM -  Sebuah fenomena alam tanda kebesaran Yang Maha Kuasa, terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur. Hal itu setelah kuburan seorang pria yang akrab disapa Mbah Soewardi, dibongkar untuk kemudian dipindahkan ke makam yang baru. 

Keajaiban terjadi, karena meski telah dikuburkan selama 30 tahun, jasad pria itu masih tetap utuh. Seluruh tulang masih menempel dan kulitnya mengering. Begitu pula posisi tangannya tetap bersedekap sebuah posisi tangan saat orang tengah melakukan salat. Tak hanya itu, dari jasad tubuh pria itu juga keluar aroma wangi yang tercium secara samar-samar. 

Siapakah Mbah Soewardi?

Semasa hidupnya, pria warga Dusun Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, diketahui pernah berprofesi sebagai marbot masjid. 

Tak hanya itu, Mbah Soewardi selalu berada pada baris paling depan menentang dan melawan aksi massa komunis yang brutal. Selain itu Mbah Soewardi dikenal sebagai sosok yang istiqomah membaca Al-Quran dan ayat Nurbuat semasa hidupnya.

"Mbah Soewardi dulunya sering ke masjid. Beliau juga sebagai kepala dusun yang baik. Setiap harinya selalu membaca Alquran dan doa-doa Nurbuat," ungkap Suhaili, juru makam setempat yang membongkar dan memindahkan jasad mbah Soewardi.

Dilansir detik, Selasa 22 Desember 2020, Suhaili menambahkan, saat makam Mbah Soewardi dibongkar, dari jasadnya juga mengeluarkan aroma wangi. Bahkan rambut ataupun tulang masih utuh dan tidak terputus dari persendiannya.

"Tidak ada bau bacin (busuk). Harum samar, seperti aroma kembang (bunga). Tulang-tulang masih menempel dan kulitnya mengering. Semuanya utuh dalam posisi tangan sedekap (Posisi tangan orang salat)," terangnya lagi. 

Fenomena ini, diduga karena amal ibadah yang dilakukan Mbah Soewardi semasa hidupnya dulu. Mbah Soewardi juga dikenal sosok yang alim dan taat beribadah.

"Beliaunya dulu memang dikenal alim, baik dan taat beribadah. Semoga, seluruh amalnya diterima di sisi Allah SWT," doanya.

Sementara itu, Salah seorang cucu Mbah Soewardi, Dedi Utomo, mengaku sempat kaget dengan kejadian tersebut. Sebab saat jenazah hendak diangkat dari liang lahat, kondisi jasad masih utuh.

"30 Tahun sudah kakek saya meninggal. Saya sempet kaget saat dibongkar karena masih utuh jenazahnya. Mungkin amalan dan kegiatan ibadah beliau yang membuat seperti ini. Tidak ada bau sama sekali. Hanya saja warna kain kafan yang kecoklatan, tapi tidak ada yang robek sama sekal," ungkapnya. 

Setelah dibongkar, jasad Mbah Soewardi kemudian dilapisi dengan kain kafan baru untuk selanjutnya dimakamkan di pemakaman umum setempat. Di sana, ia dimakamkan kembali berdampinginan dengan kuburan istri dan anak-anaknya. ***