Menu

Tak Cuma Indonesia, Amerika pun Sedang Pusing Hadapi Kelompok 'Laskar' Bersenjata

Satria Utama 19 Jan 2021, 05:55
Kelompok Oath Keepers/foto: Getty Images
Kelompok Oath Keepers/foto: Getty Images

Banyak di antara mereka mengatakan tindakan itu dilakukan untuk membela diri sehubungan dengan ketakutan yang mereka yakini bahwa pemerintah federal semakin intrusif, terutama tentang pengendalian senjata.

Sejumlah negara bagian mengharuskan kelompok milisi mengantongi izin dari pemerintah negara bagian, tetapi amandemen kedua konstitusi AS membatasi skala kontrol yang dapat diterapkan terhadap aktivitas kelompok milisi.

Jumlah kelompok milisi di AS menurun antara tahun 2017 hingga 2019, yang menurut peneliti masalah milisi, Amy Cooter, telah menjadi pola umum ketika presidennya berasal dari Partai Republik.

Walaupun biasanya antipemerintah, kelompok-kelompok itu semakin mendekat ke Presiden Trump. "Mayoritas kelompok-kelompok itu memandang Trump sebagai sosok yang paling mendekati presiden yang mereka idolakan sejauah ini," jelas Cooter.

Menurut organisasi antiekstremisme, Southern Poverty Law Center (SPLC), kegiatan kelompok milisi ini menyebar di sebagian besar wilayah AS. Dua di antara kelompok milisi AS yang paling terkenal adalah Oath Keepers dan Three Percenters.

Keduanya didirikan sesudah Barack Obama dipilih sebagai presiden, atas landasan keyakinan bahwa pemerintah federal "berusaha menghancurkan kebebasan rakyat Amerika".

Halaman: 123Lihat Semua