Menu

Gubri Syamsuar Buka Pakar DKR, Berharap Muncul Industri Ekraf

Satria Utama 7 Feb 2021, 08:24
Ketua DKR memberikan kata sambutan
Ketua DKR memberikan kata sambutan

RIAU24.COM -  PEKANBARU- Lewat rekaman video Gubernur Riau Drs H Syamsuar M.Si membuka perhelatan Pajang Karya (PaKar) Dewan Kesenian Riau (DKR), Sabtu malam (6/2/2021). 

"Kami berharap dengan helat PaKar DKR ini muncul industri ekonomi kreatif (Ekraf) dari perupa di Provinsi Riau," ucap Syamsuar.

Syukur Alhamdulillah, kata Syamsuar, Dewan Kesenian Riau terus berupaya menjulang seni budaya Melayu. Kali ini melalui komite seni rupa, DKR menaja Pajang Karya atau PaKar yang merupakan sebuah ajang pameran senirupa yang Insya Allah dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. 

Pemerintah Provinsi Riau, sambung Syamsuar, sangat mengapresiasi perhelatan yang bertemakan "Marwah dan Indentitas" ini. Tentunya pemerintah berharap kegiatan ini menjadi media ekspresi dalam  menumpahkan nilai-nilai estetika yang diusung dan menemukan ciri bentuk pada karya perupa di Provinsi Riau.

"Pajang Karya DKR ini adalah bagian dari 17 subsektor ekonomi kreatif, yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama," ungkap Syamsuar.

Sementara itu Ketua Umum DKR Taufik Hidayat yang biasa disapa Atan Lasak menyebutkan, mengingat kondisi Covid-19 sehingga peserta yang ikut dalam PaKar ini dibatasi begitu juga dengan jumlah pengunjung, diatur sedemikian rupa sehingga tetap dalam protokol kesehatan. 

"Seniman yang mengirimkan karyanya sebanyak 18 seniman dengan 45 karya. Setelah melalui kurasi maka terpilih sebanyak 7 seniman, dan 1 di antaranya dari komite senirupa DKR. Sedangkan karya yang dipajangka sebanyak 13 karya. Perhelatan ini berlangsung hingga tanggal 20 Februari mendatang," beber Atan Lasak. 

PaKar DKR ini, jelas Atan Lasak, adalah sebuah perhelatan yang merupakan program tahunan DKR dalam hal ini ditaja Komite Seni Rupa.

Dia berharap, perhelatan ini bisa dilaksanakan tiga bulan sekali, artinya dalam setahun bis tiga kali PaKar diselengarakan. 

"Oleh karena itu, kami memohon kepada seluruh lapisan masyarakat kiranya dapat mendukung dan mendoakan agar kegiatan ini bisa terus terlaksana. Apalagi 

PaKar DKR ini adalah sebuah upaya kami dalam menghimpun ekspresi estetika perupa di Provinsi Riau dalam gambar yang berkata-kata. Tentunnya gambar atau lukisan itu menjulang marwah dan identitas diri bangsa," ucap Atan Lasak. 

Para kolektor, sambung Atan Lasak, bisa memiliki karya perupa yang dipajangkan dan tentunya membayar mahar sesuai dengan ijab yang disepakati. 

"Menariknya pada PaKar ini para sponsor bisa langsung memiliki karya yang dipajangkan, dan ini sesuai dengan nilai yang dibantu. Maknanya, DKR sudah berupaya menjual karya yang dipajangkan dan sponsor tidak hanya membantu tapi juga mendapat karya yang dipajangkan," jelas Atan Lasak. (rls)