Menu

PBB Mendesak Negara-negara Teluk Ambil Tindakan Cepat Demi Mencegah Kelaparan yang Semakin Mengerikan di Yaman

Devi 25 Feb 2021, 16:35
Foto : Tempo
Foto : Tempo

RIAU24.COM -  Kepala bantuan PBB Mark Lowcock telah mendesak negara-negara Teluk untuk mengambil langkah Senin depan ketika badan dunia berusaha untuk mencegah kelaparan "buatan manusia" skala besar di Yaman dengan mengumpulkan USD 3,85 miliar untuk operasi kemanusiaan di negara Semenanjung Arab yang dilanda perang untuk tahun 2021 .

Dilansir dari Aljazeera, Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan 80 persen orang membutuhkan. Lowcock memperingatkan jika badan dunia tidak menerima uang yang dibutuhkannya pada konferensi janji virtual pada hari Senin, "yang akan kita lihat adalah kelaparan terburuk yang pernah terjadi di dunia selama beberapa dekade".

Pada 2018 dan 2019, PBB mencegah kelaparan di Yaman karena permohonan bantuan yang didanai dengan baik, termasuk sumbangan besar dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait, kata Lowcock.

“Apa yang mengkhawatirkan dan apa yang berbeda tentang situasi kita sekarang adalah bahwa ada penurunan besar dalam dukungan untuk operasi bantuan sehingga kami telah memotong bantuan untuk orang-orang yang kelaparan - bukan dengan cara yang terisolasi, cara yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh negeri, ”kata Lowcock, Rabu.

Pada tahun 2020, Perserikatan Bangsa-Bangsa hanya menerima lebih dari setengah dari $ 3,4 miliar yang dibutuhkannya, yang menurut Lowcock sebagian besar disebabkan oleh kontribusi yang lebih kecil dari negara-negara Teluk. Dia mendesak mereka untuk berjanji dengan murah hati untuk tahun 2021 dan membayar dengan cepat.

“Pesan saya benar-benar untuk negara-negara Teluk… apakah Anda memiliki peran yang sangat penting untuk dimainkan di sini, apa yang Anda lakukan pada 2018 dan 2019 telah menyelamatkan banyak nyawa, terus terang, dan memungkinkan kami untuk menghindari kehancuran total dan tragedi dengan proporsi yang benar-benar bersejarah . Sekarang kembali pada ujung pisau, "kata Lowcock wartawan.

zxc2

"Ini adalah kelaparan yang sepenuhnya disebabkan oleh manusia," tambahnya.

Yaman dilanda perang yang meletus pada tahun 2014 ketika pemberontak Houthi menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar utara negara itu setelah menggulingkan pemerintah yang didukung secara internasional. Beberapa bulan kemudian, koalisi pimpinan Saudi melancarkan serangan militer untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Setelah hampir enam tahun perang, jutaan orang Yaman berada di ambang kelaparan dengan ekonomi hancur, sekolah dan rumah sakit hampir tidak berfungsi, dan puluhan ribu tewas.