Menu

Mantap, Dua Orang Petani Muda Asal Siak Dikirim Ke Jepang Selama 24 Bulan

Lina 19 Apr 2021, 10:51
Mantap, Dua Orang Petani Muda Asal Siak Dikirim Ke Jepang Selama 24 Bulan (foto/ist)
Mantap, Dua Orang Petani Muda Asal Siak Dikirim Ke Jepang Selama 24 Bulan (foto/ist)

RIAU24.COM - SIAK- Bupati Siak Alfedri menerima kunjungan 2 Petani muda mewakili Siak untuk magang selama 24 bulan ke Jepang. Turut mendampingi Kepala Dinas Pertanian Budiman Shafari dan Kadis Peternakan dan Perikanan Susilawati.

Dalam kesempatan itu Bupati menyampaikan apresiasi kepada Yasa Nurdin dan Dian Nur Anisa, karena berhasil lulus seleksi dan mewakili Siak ke internasional.

 “Semoga pengalaman yang didapat selama di Jepang bisa berguna untuk membangun Siak ke depan, terutama di bidang pertanian,” kata Bupati Alfedri. 

Kepada mereka berdua Alfedri berpesan hendaknya tetap menjaga nama baik Siak sebagai kabupaten asal, serta Riau dan Indonesia. Belajarlah yang baik dan bekerjalah yang rajin, sebab  ada harapan untuk menjadikan pertanian di kabupaten ini, menjadi lebih baik lagi.

“Pelajari sapta usaha tani dengan baik, sebab nantinya tidak hanya pertanian saja yang harus andal, tapi juga pemasaran, serta dapat mengendalikan harga,” sebutnya. 

Pemimpin Siak itu berharap terhadap keduanya, bahkan Bupati sangat ingin keduanya dapat mengubah pola pikir petani untuk lebih terbuka dan maju terhadap perubahan.

Dua anak muda Siak, Yasa Rudin (24) dari Kampung Sungai Selodang, Kecamatan Sungai Mandau. Lulusan Fakultas Pertanian Unri 2021. Saat ini Yasa dipilih warga sebagai Ketua KTNA di kampungnya.  

Dan Dian Nur Anisa (21) warga Kampung Sam-Sam, Kecamatan Kandis. Dian  merupakan petani muda yang tergabung dalam kelompok tani pemuda dan memiliki sejumlah konten. 

Keduanya terpilih mewakili Sumatera bersama 28 pemuda lainnya, untuk belajar dan bekerja di Jepang selama dua tahun. 

Pesan-pesan yang disampaikan Bupati Alfedri disambut dengan baik oleh Dian. Disebutkannya dia akan belajar lebih banyak dan bekerja sebaik mungkin selama 2 tahun di Jepang. Bahkan menurutnya, dia akan pulang menularkan ilmunya untuk masyarakat Siak.

“Saya dari kecil sudah bersentuhan dengan pertanian. Orangtua, teman dan keluarga, hidup dan besar dari bertani. Hal itu pula yang menjadikan saya ingin terus berada di pertanian, namun dengan mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Saya ingin ke depan kita menggunakan pupuk organik,” jelasnya.

Ternyata Yasa juga lahir dari keluarga petani. Bahkan dia ingin mengajak anak petani tidak malu untuk menjadi petani dan mengembangkan lahan pertanian keluarganya.

“Kami harus bisa terus mengembangkan pertanian. Sebab kita diberi anugerah dengan lahan pertanian yang subur. Kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik,” sebutnya. (ADV)