Menu

Warga Desa Palestina Membayar Mahal Untuk Mempertahankan Tanah Kelahirannya

Devi 8 Jun 2021, 09:02
Foto : Rujukan News
Foto : Rujukan News

Muhammad Khabeisa – yang keluarganya telah tinggal di Beita selama lebih dari lima generasi dan telah kehilangan tanah karena pemukim – mengatakan seperti dilansir dari Al Jazeera bahwa Israel telah mengambil dua hektar (lima hektar) tanah desa dan pindah di sekitar 45 rumah prefabrikasi sejak awal Mei. 

Dia mengatakan penduduk desa meminta otoritas Israel untuk dokumentasi yang membuktikan kepemilikan tanah mereka, yang disediakan. Namun, dokumen tersebut hanya berlaku selama 45 hari, kata Khabeisa.

“Setiap kali kami menerapkan biayanya 80 shekel Israel [$25] dan dokumennya hanya berlaku selama 45 hari. Jadi kami pergi lagi sekitar seminggu yang lalu untuk mengajukan dokumentasi baru, tetapi kami belum menerima tanggapan,” kata Khabeisa sambil menunjukkan kepada Al Jazeera dokumentasi yang “kedaluwarsa”.

“Kami kemudian pergi ke polisi Israel untuk mengatakan kami ingin membuka kasus terhadap pencurian tanah kami, tetapi diberitahu bahwa polisi yang bertanggung jawab tidak ada di sana dan disuruh kembali lagi. Tetapi setiap kali kami kembali, ada alasan lain mengapa mereka tidak dapat membantu kami.

“Selanjutnya, pengacara kami memberi tahu kami bahwa tanpa dokumentasi Israel baru yang menunjukkan kepemilikan tanah, mereka tidak dapat melawan kasus ini di pengadilan,” kata Khabeisa.

“Pengambilalihan tanah itu sebelumnya dilakukan secara bertahap dengan tentara Israel menggunakan tanah itu pada akhir 1980-an sebagai pangkalan militer sementara yang mengatakan bahwa mereka hanya akan menggunakan tanah itu untuk waktu yang singkat. Namun, setelah itu mereka mulai memasang beton untuk konstruksi tetapi seorang pejabat senior militer masih meyakinkan kami bahwa tanah itu milik kami.”

Halaman: 234Lihat Semua