Menu

Mengerikan, Kota Australia Tertutup Jaring Setelah Jutaan Laba-laba Mencari Tempat Lebih Tinggi Usai Banjir Menghantam

Devi 28 Jun 2021, 10:58
Foto : worldofbuzz
Foto : worldofbuzz

RIAU24.COM - Penduduk kota Traralgon di East Gippsland, Australia terbangun dengan pemandangan nyata langsung dari film horor awal bulan ini setelah menemukan hampir seluruh kota ditutupi dengan lapisan jaring laba-laba.

Seperti dilansir The Guardian, gelombang jaring laba-laba menutupi kota di Victoria timur melintasi padang rumput, pepohonan, pinggir jalan, dan banyak lagi.

zxc1

Kejadian tersebut terjadi setelah kawasan tersebut dilanda banjir dan liar yang mengganggu populasi laba-laba setempat.

Laba-laba kemudian mencari tempat yang lebih tinggi untuk menghindari naiknya air termasuk naik ke atas rambu-rambu jalan, pohon, rumput tinggi dan hampir semua hal yang dapat mereka temukan.

Jaring laba-laba terlihat seperti ombak saat angin bertiup melalui kota yang membuatnya indah dan menakutkan pada saat yang bersamaan. Menurut Dr Ken Walker, kurator senior entomologi di Museum Melbourne, ada jutaan laba-laba di seluruh jaring ini yang dapat dilihat jika Anda mengamatinya lebih dekat.

Meski pemandangannya cukup aneh, Walker mengatakan bahwa fenomena tersebut bukanlah sesuatu yang baru di Victoria.

Dia berkomentar, “Ini adalah kejadian semi-reguler di Victoria di musim dingin ketika kami mendapatkan sebagian besar hujan kami. Laba-laba dapat membuat berbagai macam sutra yang berbeda dan salah satu sutra yang mereka gunakan untuk perilaku ini – menggelembung – ini adalah sutra kecil yang sangat tipis yang mereka gunakan… untuk terbang bersama angin. Mereka bisa terbang 100 km.”

Walker lebih lanjut menjelaskan bahwa karena banjir besar yang terjadi cukup cepat, laba-laba menggunakan jaring balon mereka untuk muntah sebagai laso di atas vegetasi. Setelah jaring tersangkut ke tempat yang lebih tinggi, laba-laba kemudian dengan cepat memanjat.

Ketika jutaan laba-laba melakukan hal yang sama sekaligus, jaring-jaring itu akhirnya saling menempel dan benar-benar menutupi pedesaan. Walker mengatakan fenomena ini disebut 'efek gossamer' yang disebabkan oleh spesies laba-laba yang disebut 'pemburu gelandangan'.

Laba-laba ini hidup di tanah dan tidak membuat jaring melainkan hanya melemparkan seutas benang sutra untuk menghindari banjir. Oleh karena itu, setiap garis sutra yang terlihat di foto sebenarnya berasal dari satu laba-laba yang berarti bahwa seluruh 'jaring' diciptakan oleh jutaan laba-laba.

Mengikuti fenomena tersebut, kota ini menjadi cukup populer di kalangan penduduk setempat yang ingin menyaksikan peristiwa yang indah namun menakutkan itu. Selain itu, jalinan jaring ini sangat tipis sehingga tidak akan bertahan lama sehingga banyak orang Australia sekarang menuju ke kota untuk melihat acara tersebut selama berlangsung.