Menu

Jurnalis Jerman Sebut Jika Taliban Lakukan Pencarian Terorganisir Untuk Wartawan : Nyawa Kami Terancam

Devi 21 Aug 2021, 08:55
Foto : India.com
Foto : India.com

RIAU24.COM -  Penyiar publik internasional Jerman Deutsche Welle (DW) pada hari Jumat mengatakan para pejuang Taliban sedang melakukan pencarian kami untuk seorang jurnalis Deutsche Welle di Afghanistan dan menembak mati seorang anggota keluarganya dan melukai yang lain secara serius. Demikian dilansir CNN.

Dalam laporannya, Deutsche Welle mengatakan bahwa kerabat jurnalis lainnya berhasil melarikan diri dan dalam pelarian. 

Sesuai laporan, jurnalis Deutsche Welle yang diburu para pejuang sekarang bekerja di Jerman. 

"Pembunuhan kerabat dekat salah satu editor kami oleh Taliban kemarin sungguh tragis, dan membuktikan bahaya akut di mana semua karyawan kami dan keluarga mereka di Afghanistan menemukan diri mereka terancam dibunuh," kata Direktur Jenderal Deutsche Welle Peter Limbourg seperti dikutip dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs web penyiar pada hari Kamis.

“Jelas bahwa Taliban sudah melakukan pencarian terorganisir untuk wartawan, baik di Kabul maupun di provinsi-provinsi. Kita kehabisan waktu!" Limbourg menambahkan.

Menjawab pertanyaan CNN, juru bicara Deutsche Welle Christoph Jumpelt mengatakan bahwa dia tidak memberikan pernyataan individu terkait peristiwa tragis yang menyangkut kerabat salah satu jurnalis.

Dalam beberapa tahun terakhir, hampir lusinan wartawan tewas di Afghanistan, dan wartawan lokal sangat berisiko. 

Harus dicatat bahwa Danish Siddiqui, seorang fotografer India pemenang Hadiah Pulitzer untuk Reuters, tewas bulan lalu dalam bentrokan di dekat Kandahar.

Deutsche Welle dan media berita Jerman lainnya pada hari Minggu meminta bantuan untuk staf mereka di Afghanistan. Dalam sepucuk surat kepada Kanselir Jerman Angela Merkel dan Menteri Luar Negeri Heiko Maas, media-media tersebut mendesak agar para jurnalis Afghanistan mereka segera dievakuasi dan menyerukan program visa darurat untuk mengizinkan karyawan mereka beremigrasi ke Jerman.