Menu

Kasus Nasabah BJB Pekanbaru, Peri Akri: Ini Soal Kepercayaan

Siswandi 13 Sep 2021, 13:24
Peri Akri
Peri Akri

Nasabah berhak mendapatkan sebuah administrasi yang transparan. "Kesalahan besar bank kalau tidak menyerahkan, nasabah berhak mendapatkan sebuah administrasi yang transparan, agar ada keseimbangan proses transaksi nasabah dan bank. Begitu juga perihal CCTV, tidak ada alasan tidak ada CCTV, karena CCTV itu 24  jam, dipergunakan kalau ada kasus-kasus seperti ini, kalau rusak bisa diperbaiki. CCTV Itu kan bisa menjadi bukti utama, utk antisipasi kalau ada hal-hal seperti ini, ketidakharmoniskan hubungan akibat rusaknya kepercayaan," paparnya.

"Sistem perbankan itu sudah baku, namun sehebat apapun sistem jika ditangani oleh oknum yang integritasnya tidak baik, ini ada potensi menimbulkan kerugian bank, kerugian nasabah. Sehebat apapun sistem, kalau ditangani oknum yang integritasnya tidak baik, tetap saja sistemnya jebol," tegas  Peri.

Sebagai orang yang cukup lama di dunia perbankan, Peri berharap penegak hukum dapat menyelesaikan kasus ini dengan baik.

"Tidak cukup baik saja tapi harus benar. Kalaulah kasus ini tidak selesai dengan baik, ada dua implikasi, implikasi ekonomi dan perbankan. Perbankan sebuah bisnis kepercayaan, dengan kasus ini bisa merusak kepercayaan masyarakat. Jangan bersengketa lama-lama karena ini penting untuk kelangsungan usaha, untuk sebuah integritas yang kuat," paparnya.

"Bank yang sedang bersengketa ini datang dari luar ke Riau, artinya sudah memiliki tingkat kesehatan bank yang baik, jangan rusak reputasi hanya karena masalah uang seperti ini," pungkas Peri.***

Halaman: 23Lihat Semua