Menu

Libatkan 15 Desa di Pelalawan, Bupati Zukri Puji Program Desa Bebas Api PT RAPP

Devi 2 Aug 2021, 11:37
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  -Bupati Pelalawan, H Zukri mengapresiasi Program Desa Bebas Api sebagai seuatu upaya pencegahan dini kebakatan hutan dan lahan (Karhutla). Menurutnya, program ini telah membantu pemerintah dalam penggulangan karhutla dan mewujudkan Pelalawan bebas api.

Mayoritas desa yang ikut dalam Program Desa Bebas Api berada di kawasan gambut yang cukup luas dan rawan akan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Jadi saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh RAPP mengajak desa-desa untuk mencegah karhutla,” terang Zukri dalam acara hibrid penandatanganan kerjasama Program Desa Bebas Api antara PT RAPP dengan 15 desa di Kantor Bupati Pelalawan, Pangkalan Kerinci, Kamis (29/7/2021).

Ia mengharapkan desa-desa peraih penghargaan dapat memanfaatkan bonusnya dengan baik dan disisihkan untuk peralatan pemadam serta pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai ujung tombak desa di lapangan.

“Kepala desa harus bisa memetakan wilayahnya, mana lahan gambut tidur dan mana yang berpotensi kebakaran. Jadi kita tak lagi bicara penanganan atau pemadaman, melainkan pencegahan dengan pemetaan risiko. Meski terjadi kebakaran, lebih cepat ditanggulangi. Jangan sampai gara-gara karhutla ini, selain lingkungan rusak, ekonomi kita pun bisa hancur dibuatnya,” tandas Bupati Zukri.

Kapolres Pelalawan, AKBP Indra Wijatmoko diwakili Kabag Ops Polres Pelalawan, Kompol Daud Sianturi mengatakan Program Desa Bebas Api menjadi motivasi untuk desa-desa yang ada di Kabupaten Pelalawan.

“Tujuannya baik sekali agar desa-desa yang ada terpacu untuk menjaga wilayahnya dari kebakaran. Kami mengapresiasi gagasan RAPP ini agar wilayah kita terbebas dari karhutla dan kabut asap, sehingga pemerintah, TNI dan Polri juga terbantu,” tukasnya.

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari Grup APRIL kembali meluncurkan Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) di Kabupaten Pelalawan.

Program ini merupakan inovasi holistik Grup APRIL sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan sekaligus edukasi dan pemberdayaan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Tahun 2021 ini, sebanyak 15 desa di Kabupaten Pelalawan terlibat dalam Program Desa Bebas Api, diantaranya Desa Lalang Kabung, Pangkalan Kerinci Timur dan Rantau baru.

Untuk program Desa Tangguh Api atau Fire Resilience Community (FRC), yaitu Ransang, Sungai Ara, Sering, Pelalawan, Langgam, Penarikan, Pangkalan Gondai, Teluk Meranti, Teluk Binjai, Petodaan, Kuala Panduk dan Pangkalan Terap.

Direktur PT RAPP, Mulia Nauli menjelaskan sejak diluncurkan Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program/ FFVP berhasil menurunkan tingkat karhutla dari 4.279 hektare pada tahun 2013 menjadi 22 hektare pada tahun 2020 di desa-desa peserta Program Desa Bebas Api. Capaian ini, kata Mulia, berkat kerjasama dan peran serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.

“Hingga hari ini RAPP telah bermitra dengan 39 desa di 5 kabupaten di Provinsi Riau, mencakup total wilayah sekitar 803.684 hektare. Untuk kabupaten Pelalawan sebanyak 18 Desa sudah mengikuti program Desa Bebas Api,” jelas Mulia.

Program Desa Bebas Api, lanjut Mulia, memiliki lima elemen sebagai strategi untuk mewujudkan “zero fire” antara lain penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan, keterlibatan Crew Leader untuk mendukung pencegahan kebakaran, memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di tujuh lokasi.

“Pengalaman kami (Grup APRIL) selama ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang kuat dengan masyarakat diiringi dengan kemampuan deteksi dini dan kekuatan pemadaman menjadi kunci dalam mencegah karhutla di musim kemarau. Apresiasi kami terhadap Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten, TNI, Polri, BNPB, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Manggala Agni, Kecamatan, Desa, para Crew Leader serta seluruh pihak yang turut menyukseskan program ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada enam desa yang berhasil menjaga wilayahnya dari karhutla tahun 2020 lalu.

Desa-desa penerima penghargaan itu antara lain Desa Lalang Kabung, Desa Sungai Ara, Desa Rantau Baru sebesar Rp 100 juta rupiah. Kemudian Kelurahan Kerinci Timur, Pangkalan Terap dan Ransang sebesar Rp 50 juta rupiah.

Selain itu, juga dilakukan penyerahan 10 ribu komik alam dan bunga, sebuah media sosialisasi cegah karhutla bagi para pelajar dari PT RAPP kepada Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) Pelalawan.

Sarana Edukasi Masyarakat

Manajer Pencegahan dan Konservasi Kebakaran RAPP, Dani Sumitran mengatakan FFVP menjadi sarana edukasi sekaligus bantuan pertanian yang berkelanjutan guna menekan potensi karhutla.

Grup APRIL juga telah mengumumkan periode rawan kebakaran di seluruh wilayah konsesi dan mitra pemasok di Provinsi Riau, terhitung 1 Juli hingga 30 September 2021. Hal ini seiring dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi puncak kemarau terjadi di bulan Agustus.

“Meski pandemi, Grup APRIL selalu siap siaga dalam mencegah dan menangani karhutla dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah,” ujar Dani.

Dani menjelaskan selama periode rawan kebakaran, grup APRIL terus meningkatkan patroli darat dan udara oleh tim pemadam kebakaran. Lebih dari 9 juta dollar AS diinvestasikan untuk sumber daya yang diperlukan dalam penanggulangan kebakaran, termasuk satu unit helikopter, airboat, 39 menara pengintai dan kamera pemantau, 521 pompa air serta pelatihan pemadam kebakaran untuk personil dan para relawan pemadam kebakaran.

“Untuk personil Tim Reaksi Cepat atau Fire Emergency Responsible Team (FERT) yang terlatih sebanyak 2.275 firefighter dengan tim inti 1.156 orang, ditambah tim cadangan sebanyak 640 orang dan anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 480 orang. APRIL juga memiliki Hotline Pemadam Kebakaran yang beroperasi 24 jam sehari (+628117072121) untuk memungkinkan orang melaporkan kebakaran di dalam atau di sekitar wilayah konsesi,” pungkasnya.