Menu

Penetapan Hari Santri Nasional Tak Lepas dari Resolusi Jihad dan Peran Hasyim Asy'ari Melawan Penjajah

Rizka 22 Oct 2021, 09:26
google
google

Ulama NU menegaskan, umat dan ulama di berbagai daerah punya hasrat besar untuk menegakkan agama Islam dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Hal itu tertuang dalam pertimbangan Resolusi Jihad: “mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum Agama Islam, termasuk sebagai satu kewadjiban bagi tiap2 orang Islam” dikutip dari Piagam Perjuangan Kebangsaanyang ditulis oleh Abdul Mun’im DZ (2011).

Resolusi Jihad ini menegaskan, “memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaja menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sebadan terhadap usaha-usaha jang akan membahayakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia, terutama terhadap pihak Belanda dan kaki-tangannya.”

Bagi NU dan ulama-ulama pesantren, segala bentuk penjajahan harus dilawan karena baik Belanda maupun Jepang telah berbuat kezaliman kepada rakyat Indonesia.

Setelah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya berlalu, Resolusi Jihad NU pun terus digelorakan. Dalam Muktamar ke-16 Nahdlatul Ulama pada 26-29 Maret 1946 di Purwokerto, Jawa Tengah, K.H Hasyim Asy’ari kembali menggelorakan semangat jihad di hadapan para peserta muktamar.

Dalam buku Jihad Membela Nusantara: Nahdlatul Ulama Menghadapi Islam Radikal dan Neo-Liberalisme (2007), K.H Hasyim Asy’ari menganggap keberadaan penjajah akan menyulitkan penegakan syariat Islam. Menurutnya, perjuangan mempertahankan kemerdekaan kedaulatan negara merupakan kewajiban agama. Maka dari itu, ia menggelorakan perjuangan melawan penjajah.

Halaman: 12Lihat Semua