Menu

Tujuh Orang Tewas Dalam Ledakan Bus di Afghanistan Barat

Devi 23 Jan 2022, 09:17
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Sedikitnya tujuh orang tewas dalam ledakan bom di sebuah minibus di kota Herat, Afghanistan barat, kata para pejabat.

"Empat wanita termasuk di antara tujuh yang tewas," kata kepala rumah sakit provinsi Herat, Arif Jalali, kepada kantor berita AFP, Sabtu.

zxc1

Komandan Taliban Herat, Mawlawi Ansari mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sembilan orang terluka.

Ledakan itu dikonfirmasi oleh kantor intelijen Herat.


"Laporan awal menunjukkan itu adalah bom lengket yang menempel pada tangki bahan bakar kendaraan penumpang," kata Sabit Harwi, juru bicara kantor tersebut.

Polisi provinsi Herat dan departemen kebudayaan juga mengkonfirmasi ledakan bom tersebut. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.

Keamanan di Afghanistan telah meningkat pesat sejak pertempuran bersenjata selama 20 tahun oleh Taliban berakhir dengan perebutan kelompok itu di ibu kota, Kabul, pada Agustus.

Namun, beberapa serangan telah dilaporkan setiap minggu di seluruh negeri, termasuk beberapa yang diklaim oleh cabang regional ISIL (ISIS), Negara Islam di Provinsi Khorasan , ISKP (ISIS-K).

zxc2

ISKP telah dituduh secara teratur menargetkan komunitas Syiah Hazara di negara itu dengan serangan mematikan, dan daerah di mana ledakan hari Sabtu terjadi di dekat stasiun bus juga dihuni oleh komunitas tersebut.

Herat adalah kota terbesar ketiga di negara itu, dekat dengan perbatasan dengan Iran, tetapi tetap relatif damai dalam beberapa bulan terakhir.

Selain kekhawatiran terkait keamanan, ekonomi Afghanistan tetap mengerikan karena dukungan untuk negara itu telah mengering di tengah pengambilalihan Taliban. Komunitas internasional tetap waspada terhadap kelompok itu dengan Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi pada beberapa pemimpinnya.

PBB memperkirakan hampir 23 juta warga Afghanistan – sekitar 55 persen dari populasi – menghadapi tingkat kelaparan yang ekstrem, dengan hampir sembilan juta orang berisiko kelaparan saat musim dingin berlangsung.