Menu

Seorang Perempuan Kembali Jabat Presiden Parlemen Eropa Setelah 20 Tahun Kosong

Rizka 29 Jan 2022, 19:54
Google
Google

Dia mengalahkan dua kandidat lain untuk pemilihan presiden, memenangkan 458 dari 616 suara yang diberikan secara sah di putaran pertama. Raihan ini berarti tidak diperlukan putaran putaran kedua.

Parlemen Eropa hanya memiliki dua presiden wanita sebelumnya, Simone Veil dan Nicole Fontaine, keduanya berkebangsaan Prancis, sejak parlemen menjadi majelis yang dipilih langsung pada 1979.

 

Sementara Metsola, dirinya dikenal secara konsisten menentang resolusi Parlemen Eropa yang menyerukan agar perempuan memiliki akses ke aborsi yang aman.

Ditanya pada Selasa tentang sikapnya, Metsola mengatakan dia terikat dengan posisi Malta dalam masalah ini. Malta adalah satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang melarang aborsi dan wanita yang menjalani prosedur ini dapat menghadapi hukuman tiga tahun penjara.

Sebagai Presiden Parlemen Uni Eropa, Metsola mengatakan, dia akan membela pandangan majelis tentang kesehatan dan hak seksual dan reproduksi. Itu termasuk resolusi yang menyerukan semua negara anggota untuk memastikan perempuan bisa mendapatkan akses yang aman ke layanan aborsi.

Halaman: 12Lihat Semua