Menu

Polisi Bangladesh Dihukum Mati Karena Pembunuhan Seorang Mayor Militer

Devi 1 Feb 2022, 09:40
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Bangladesh telah menjatuhkan hukuman mati kepada dua petugas polisi atas pembunuhan seorang mantan mayor militer yang menyoroti pembunuhan di luar proses hukum oleh pasukan keamanan negara itu.

Hakim pengadilan distrik mengumumkan vonis terhadap Pradeep Kumar Das Likat Ali karena membunuh Sinha Mohammad Rashed pada 31 Juli 2020, di dekat kota wisata tenggara Cox's Bazar.

Das dan beberapa perwira lainnya dituduh menembak mati pensiunan mayor angkatan darat itu saat dia sedang syuting film dokumenter alam.

zxc1

"Hakim mengatakan itu adalah pembunuhan berencana," kata jaksa Tauhidul Ahsan kepada kantor berita AFP. 

"Salah satu dari mereka menembaknya mati dan yang lain menendangnya dengan sepatu botnya saat dia terbaring sekarat."

Sidang hari Senin tidak membahas motif kejahatan itu.

Rincian pembunuhan itu bocor ke pers dan memicu kemarahan di kalangan persaudaraan militer negara itu, yang menuntut para perwira itu dihukum.

Ratusan orang berkumpul di luar pengadilan untuk mengutuk Das dan rekan-rekan konspiratornya selama hukuman.

Enam orang lagi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pembunuhan itu, sementara tujuh lainnya dibebaskan.

Catatan hak asasi Bangladesh di bawah Perdana Menteri Sheikh Hasina telah menuai kecaman internasional.

Washington bulan lalu memberlakukan sanksi terhadap pasukan keamanan elit Batalyon Aksi Cepat negara itu , bersama dengan beberapa mantan dan pejabat tinggi saat ini, atas tuduhan pembunuhan di luar proses hukum.

zxc2

Peneliti hak asasi manusia Bangladesh Mubashar Hasan mengatakan kasus terhadap Das dan para terdakwa lainnya hanya dilanjutkan karena korbannya adalah anggota militer yang kuat di negara itu.

“Pradeep bisa saja lolos dan mungkin akan mendapatkan medali presiden atau perdana menteri dengan membunuh warga biasa atas nama membunuh pengedar narkoba,” Hasan, yang berbasis di Australia, mengatakan kepada kantor berita AFP.

Das telah dituduh oleh kelompok hak asasi mendalangi lebih dari 170 pembunuhan di selatan negara itu.