Menu

Berurai Air Mata, Kapolda Metro Jaya Ceritakan Kisahnya yang Ditelepon Sang Ibu karena Tak Kunjung Mudik

Rizka 10 May 2022, 13:22
google
google

RIAU24.COM -  Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran tidak kuasa menahan air mata saat mengenang tak tepati janji pulang kampung kepada mendiang Ibunda.

Awalnya, Irjen Pol Fadil Imran mengapresiasi jajaran anggotanya yang tak pulang mudik untuk mensukseskan tugas Operasi Ketupat Jaya 2022. Ia pun mengisahkan tentang dirinya yang pernah ditelpon oleh sang Ibu untuk ditanya kapan mudik.

Hal itu diceritakan Fadil dalam unggahan akun Instagram @kapoldametrojaya. Dia teringat dalam satu momen di mana dirinya tak bisa mudik karena kewajiban yang diemban, yakni menjaga masyarakat mudik Lebaran.

Saat itu, mendiang Ibundanya menghubunginya di malam Idul Fitri. Ketika itu, ibunya mengaku sudah membuat ketupat untuk santapan Fadil.

Wanita yang pernah mengandung Fadil itu lalu memastikan apakah anak laki-lakinya bisa pulang kampung ke Makassar.

Sebab, sudah banyak momen Idul Fitri yang dilewatkan Fadil karena harus menjalankan tugas di Jakarta.

"Ibu saya menelpon 'Dil kapan kamu mudik nak?'. Waduh ini yang susah ini jawabnya," kisah dia.

Setelah malam takbir dengan berat hati dia berjanji akan pulang. Meski demikian, dia tau bahwa janji itu tak akan ditepai karena dirinya tak akan dapat pulang.

"Tidak terasa malam takbiran itu saya harus menjawab ibu saya. Karena saya janji 'Iya mak Insya Allah saya akan pulang,'. Padahal saya tahu saya nggak mungkin bisa pulang," ucap Fadil.

Dalam video itu tiba-tiba Fadil berhenti berucap, tampak mata Fadil berlinang air mata saat mengenang karena tak mampu berbohong kepada ibunya. Kemudian, dia menelepon kembali ibunya untuk menyampaikan bahwa dirinya belum dapat pulang bertemu ibunya karena tugas yang harus ia jalankan.

Namun, Fadil berjanji akan pulang saat sudah mendapatkan kenaikan pangkat. Ia berjanji apabila sudah memiliki jabatan dan tidak harus berjaga lagi saat Idul Fitri, mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu akan menyempatkan diri pulang kampung.

Kenangan janji itulah yang membuat Fadil menahan tangis saat berpidato kepada personel Polda Metro Jaya.

Sayang, takdir berkata lain karena ibunya lebih dulu wafat sebelum dirinya menjadi Kapolda. Ia pun tak kuasa menahan air mata mengenang sang Ibu.

"Jadi ya mendoakan saja beliau dalam situasi sekarang," ujarnya.

Fadil menyebut pengabdian yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya adalah demi melayani masyarakat Jakarta merupakan sebuah ibadah yang tak ternilai.