Menu

Bukan Sapi atau Kambing, Desa di China Ini Sukses Raup Miliaran dengan Ternak Ular Berbisa

Devi 1 Jun 2022, 23:54
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Ular memang menjadi binatang yang ditakuti oleh sebagian orang. Itu wajar kerena adanya bisa mereka yang beracun dapat membuat orang meregang nyawa. Pun seandainya tidak beracun, ular bisa melilit seseorang hingga kehabisan nafas dan meninggal dunia.

Menjadi sebuah binatang yang lumayan disegani, siapa sangka di China malah ada desa yang menjadikannya sebagai ladang cuan. Ya, di desa ini ular malah dibudidayakan oleh penduduknya untuk mencari pundi-pundi uang. Apa tak takut ya mereka dengan ular?

zxc1

Biar gak penasaran simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Desa ular di China yang malah bikin geleng kapala
Tepatnya di Zisiqiao, Provinsi Zhejiang, ada sebuah kawasan unik yang dijuluki sebagai “Desa Ular” oleh banyak orang. Hal ini ternyata karena memang di sana banyak penduduknya yang malah memelihara banyak ular. Bukan untuk hobi atau pun semacamnya, namun memang pernghasilan utama dari penduduk desa ini adalah berternak ular.

Baik tua, muda, pria, atau wanita, sama-sama tak ragu untuk bersentuhan langsung dengan hewan berbisa yang satu ini. Bahkan, beberapa penduduk di sana mengaku sudah sering digigit oleh ular perliharaan mereka. Mungkin itu juga yang membuat mereka jadi lumayan kebal dengan bisa ular-ularnya.

Awalnya adalah desa yang sangat miskin
Siapa sangka kalau desa unik yang satu ini dulunya tidak makmur seperti sekarang. Mirip dengan desa-desa lainnya, dulu penduduknya bekerja di dunia pertanian dan perkebunan. Namun sejak industri ternak ular muncul, semua beralih menekuni profesi ini karena dianggap menjanjikan meskipun terlihat menakutkan.

Dari desa miskin yang sedikit penghuni, kini Zisiqiao bisa menghasilkan 80 juta yuan (USD 12 juta) atau setara Rp172 miliar per tahun. Apalagi kini desa ini juga sudah mulai dikenal banyak orang, sehingga potensi jadi pariwisata pun sangat terbuka lebar. Dan tentu saja, tak menutup kemungkinan bisa tambah pemasukan.

Semua diawali oleh si raja ular
Perubahan desa yang biasa jadi peternak ular ini sebenarnya dimulai oleh satu orang yang dijuluki sebagai “Raja Ular”. Pria tersebut bernama Yang Hongchang yang memulai bisnis pertamanya pada tahun 1980-an. Memang di sana saat itu banyak ular ditemui karena masih kawasan desa yang sepi, hingga akhirnya dirinya mencoba menangkapnya dan menjualnya.

zxc2

Tentu, saat pertama kali mencobanya ada rasa takut karena tahu kalau ular adalah hewan yang berbisa. Namun lama kelamaan, dirinya paham cara menjinakannya bahkan saat ini punya sebuah peternakan yang cukup besar. Karena sukses dengan cara itu, akhirnya beberapa penduduk desa pun mencoba mengikuti langkahnya.

Seperti yang sudah dijelaskan kalau awal mula, orang-orang di sana menangkap ular di area sekitar dan langsung menjualnya. Namun, setelah kegiatan ini dilakukan terus menerus mengakibatkan sempat terjadi kelangkaan populasi ular di sana. Hingga akhirnya tercetuslah ide untuk membuat sebuah peternakan ular saja.

Dan siapa sangka hal ini berhasil, tanpa mengganggu jumlah populasi ular di alam namun tetap dapat keuntungan yang banyak. Sebagaian besar hasil dari peternakan ini dijual ke bagian farmasi di China dan selanjutkan akan di ekspor ke beberapa negara. Kalau begitu, wajar sih ya keuntungan yang didapatkan juga lumayan.

Dari desa yang miskin, Zisiqiao berubah menjadi kawasan yang lumayan makmur dengan produksi ular mereka. Bahkan, banyak pula yang sampai di ekspor ke mancanegara. Indonesia bisa mencontoh, karena negeri kita banyak sumber daya alam. Tak harus ular, namun segala hal yang bisa dimanfaatkan pasti bisa mendapatkan keuntungan.