Menu

Iran Kecam Atas 'Campur Tangan' Joe Biden atas Protes Anti-Hijab yang Kian Masif 

Zuratul 16 Oct 2022, 22:25
Potret Presiden Iran di Istana Kazakhstan. (Dok. CNN)
Potret Presiden Iran di Istana Kazakhstan. (Dok. CNN)

RIAU24.COM Iran pada hari Minggu (16 Oktober) mengecam Amerika Serikat atas apa yang disebut "campur tangan" dalam protes nasional atas kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral. 

Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mengatakan bahwa dia terkejut dengan keberanian orang-orang yang turun ke jalan sebagai protes di Iran

Dia juga menyebutkan bahwa "kami berdiri bersama warga, para wanita pemberani Iran. Ini mengejutkan saya apa yang terbangun di Iran. Itu membangkitkan sesuatu yang saya pikir tidak akan tenang untuk waktu yang sangat lama."

Dalam pidatonya di Irvine Valley Community College di California, Biden mengatakan bahwa perempuan "Harus dapat mengenakan atas nama Tuhan apa yang ingin mereka kenakan. Iran harus mengakhiri kekerasan terhadap warganya sendiri hanya dengan menjalankan hak-hak dasar mereka."

Menanggapi pernyataan Biden, juru bicara urusan luar negeri Iran Nasser Kanani menulis di Instagram: "Iran terlalu kuat untuk digoyahkan oleh campur tangan ... oleh seorang politisi yang lelah bertahun-tahun gagal. Kami akan bersama-sama membela kemerdekaan Iran. ."

Menurut laporan ISNA, Kanani mengatakan, "Pada hari Sabtu ... Biden ikut campur dalam urusan negara Iran dengan mendukung kerusuhan ... Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah AS telah berusaha mati-matian untuk mengobarkan kerusuhan di Iran dengan berbagai alasan." 

Kecaman internasional atas protes menyebabkan pengenaan sanksi terhadap pejabat dan organisasi Iran "yang terlibat dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa" oleh Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Eropa. 

Protes kekerasan dipicu di Iran dan luar negeri setelah kematian Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi moral. Laporan menunjukkan bahwa dia ditahan karena mengenakan jilbab dengan cara yang "tidak pantas". 

(***)