Menu

Rocky Gerung: Apakah Hasto Jujur, Jadi Kekacauan Komunikasi itu Memang Berlangsung Didalam PDIP

Zuratul 25 Oct 2022, 08:55
Potret Podcast yang Dilakukan Rocky Gerung dengan HErsubeno di Channel RG. (Screenshot)
Potret Podcast yang Dilakukan Rocky Gerung dengan HErsubeno di Channel RG. (Screenshot)

RIAU24.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung dan Hersubeno Arief mempertanyakan campur tangan yang dilakukan oleh Sekretarois Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) HAsto Kristiyanto dalam urusan rumah tangga Megawati Seokarnoputri di PDIP. 

Keduanya meraguklan pernyataan HAsto Kristiyanto setiap kali menyampaikan apa yang dimaksud Megawati ke hadapan publik. 

“Sebenarnya memang kita membaca pikiran Ibu Mega ini dari apa yang dikatakan oleh Hasto, walaupun kita meragukan apakah betul Hasto menyatakan apakah sesuai yang dimaksud Bu Mega atau tidak,” ujar Rocky Gerung dalam seri podcast YouTube miliknya yang tayang Senin (25/10/2022).

Ia menyebut Hasto salah menafsirkan apa yang Megawati pikirkan.

Padahal, lanjutnya, Hasto sudah bertahun-tahun berjalan mendampingi Megawati. Namun, sampai sekarang, selalu ada kesan salah tafsir dari yang disampaikannya.

Rocky mengatakan, sebagai seorang pemimpin partai, wajar jika Megawati memikirkan terlebih dahulu segala sesuatu sebelum diputuskan.

Namun sayangnya, seringkali Hasto malah mendahului pernyataan Megawati,” ucapnya.

Kekacauan komunikasi itu, menurut Rocky, lantaran tidak ada calon yang benar-benar kuat dalam PDIP.

“Kalau ada calon kuat ya masa bodoh mau dewan kolonel, dewan jenderal, bripka juga gak penting, yang penting  Bu Mega sebagai ketua partai harusnya sudah tau ada calon,” terang Rocky.

Malah yang dilakukan Megawati sampai sekarang masih menunggu waktu yang tepat. Padahal menurutnya, justru dalam penantian itu semua pihak sudah ramai bermain.

Rocky mengatakan, kemungkinan besar PDIP sudah dianggap tak ada harapan dan menjadi masa paling buruk sepanjang sejarahnya.

“Banyak yang menganggap ini jadi masa paling  buruk bagi pdip, karena di ujung usia bu mega, bu mega masih harus mengurus partai,” tuturnya.

(***)