Menu

PSI Prediksi Politik Identitas dan Politik SARA Pemilu 2024 Tak Sepanas 2019 

Zuratul 29 Dec 2022, 08:31
Potret DPW PSI di Bali I Nengah Yasa Adi Susanto. (detik.com/Foto)
Potret DPW PSI di Bali I Nengah Yasa Adi Susanto. (detik.com/Foto)

RIAU24.COM - Ketua DPW PSI Indonesia di Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto memprediksi 'perang' politik identitas dan politik SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan) dalam pesta demokrasi Pemilu 2024 tidak sepanas Pemilu 2019 lalu. 

Dia tidak menampik bahwa politik identitas, menjadikan kelompok-kelompok seperti agama masih menjadi alat politik jitu untuk tujuan dalam Pemilu.

“Politik identitas, permainan isu SARA dan sebagaimanya masih, tapi tidak separah 2019 lalu, itu pasti akan muncul, sekarang saja sudah muncul orang sudah goreng-goreng ini itu,” kata Adi saat dijumpai Tribbun Bali di Kantor DPW PSI Bali, Denpasar Utara, Dennpasar, Bali, pada Rabu 28 Desember 2022. 

Kendati politik identitas sulit dihindarkan dari peta persaingan politik yang dinamis, Adi berharap bahwa isu-isu yang menyangkut SARA  tidak terlalu dominan muncul  ke publik.

“Pemilu harus dimeriahkan dengan baik, dengan suka cita, tidak dengan gontok-gontokan, harapan kami pendukung parpol dan capres tidak memainkan SARA, kita tidak bisa menghindari pasti ada,” ujar Adi.

“Tapi tergantung juga siapa yang akan bertarung head to head atau tiga pasangan, kalau head to head pasti akan lebih berat tidak ada yang memecah belah dan terkonsentrasi, jadi pendapat saya memang politik identitas dan politik SARA tidak separah tahun 2019 lalu,” bebernya.

Di samping itu, Adi yang sudah dua periode menjabat ketua DPW PSI Bali, menilai Pemilu 2024 lebih cair setelah masa Jokowi menjabat sebagai presiden habis 2024 mendatang.

“Karena Jokowi effect, kemungkinan ini lebih cair karena Jokowi selesai, ibaratnya semua seperti start dari nol lagi, dulu basis tertentu sulit masuk, sekarang lebih cair apalagi kita mendukung Ganjar Pranowo, PSI partai pertama yang mendukung Ganjar menjadi calon presiden, Bali agak lebih gampang masyarakat akan simpati dengan apa yang diperjuangkan,” pungkasnya.

(***)