Menu

Libya Berhasil Temukan 2,5 Ton Uraniun yang Hilang, 10 Drum Ditemukan di Perbatasan Chad 

Zuratul 17 Mar 2023, 11:21
Libya Berhasil Temukan 2,5 Ton Uraniun yang Hilang, 10 Drum Ditemukan di Perbatasan Chad. (MediaIndonesia/Foto)
Libya Berhasil Temukan 2,5 Ton Uraniun yang Hilang, 10 Drum Ditemukan di Perbatasan Chad. (MediaIndonesia/Foto)

RIAU24.COM - Angkatan bersenjata di Libya Timur menemukan sekitar dua setengah ton bijih uranium yang dilaporkan hilang oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). 

Kepala unit media pesukan mengatakan sepuluh drum berisi bijih  uraniun ditemukan di dekat perbatasan dengan Chad. 

Pihak IAEA mengtakan pihaknya "aktif bekerja untuk memverifikasi" laporan media. 

Badan tersebut membunyikan alarm setelah kunjungan inspekturnya awal pekan ini ke situs yang dirahasiakan. Daerah itu bukan wilayah yang dikuasai pemerintah.

Dikutip BBC, pernyataan pada Kamis (16/3/2023) tentang penemuan uranium itu datang dari Tentara Nasional Libya (LNA), kekuatan militer yang mendukung pemerintah Libya timur yang tidak diakui.

LNA adalah koalisi unit militer, lokal, suku dan milisi Salafi, yang dipimpin oleh Marsekal Khalifa Haftar, seorang perwira veteran yang mengambil bagian dalam kudeta yang membawa Kolonel Khadafi berkuasa pada 1969.

LNA mengatakan wadah uranium telah ditemukan sekitar lima kilometer (tiga mil) dari tempat mereka disimpan di Libya selatan.

IAEA mengatakan situs itu sulit dijangkau belakangan ini.

Inspektur ingin mengunjungi lokasi itu tahun lalu, tetapi perjalanan itu harus ditunda karena pertempuran antara milisi Libya yang bersaing.

Uranium adalah unsur alami yang dapat digunakan terkait dengan nuklir setelah disuling, atau diperkaya.

Para ahli mengatakan kepada BBC, uranium yang hilang tidak dapat dibuat menjadi senjata nuklir dalam kondisinya saat ini, tetapi dapat digunakan sebagai bahan mentah untuk program senjata nuklir.

Scott Roecker dari Prakarsa Ancaman Nuklir, sebuah organisasi keamanan global yang menangani isu-isu nuklir, mengatakan uranium yang hilang berada dalam sejenis konsentrat yang dikenal sebagai "kue kuning" dan tidak benar-benar memiliki radiasi dalam bentuknya saat ini.

Dia mengatakan kepada program Newsday BBC bahwa itu dapat digunakan sebagai "bahan baku" untuk program senjata nuklir.

Roecker juga mengatakan uranium itu berpotensi digunakan untuk tujuan lain, seperti energi nuklir, tetapi menunjukkan bahwa negara biasanya akan membeli bahan untuk itu di pasar terbuka.

(***)