Menu

Momen Ketika AS, Rusia dan China Berdebat di DK PBB Soal Rudal Korea Utara

Amastya 21 Mar 2023, 12:26
Ketika AS, Rusia dan China berdebat di Dewan Keamanan PBB terkait peluncuran rudal Korea Utara /Reuters
Ketika AS, Rusia dan China berdebat di Dewan Keamanan PBB terkait peluncuran rudal Korea Utara /Reuters

RIAU24.COM - Pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin melihat Amerika Serikat, China dan Rusia berdebat tentang siapa yang harus disalahkan terkait puluhan peluncuran rudal balistik Korea Utara.

Washington, menurut AFP, menuduh Moskow dan Beijing mendorong peluncuran rudal Pyongyang dengan menggagalkan tanggapan bersatu tentang masalah ini.

Linda Thomas-Greenfield, duta besar Amerika untuk PBB, mengecam kedua negara karena menolak untuk terlibat dalam diplomasi dengan itikad baik, dan menuduh bahwa obstruksionisme mereka di Dewan mendorong Korea Utara untuk meluncurkan rudal balistik dengan impunitas.

Tahun lalu pada Mei, China dan Rusia memveto resolusi yang berusaha menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara.

"Berapa kali DPRK harus melanggar kewajiban resolusi Dewan Keamanan PBB sebelum China dan Rusia berhenti melindungi rezim DPRK?" tanya duta besar AS, menggunakan akronim untuk nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

China dan Rusia telah menolak tanggung jawab apa pun atas peluncuran rudal Korea Utara. Kedua negara sekutu itu malah menyalahkan latihan militer gabungan Amerika Serikat dengan Korea Selatan atas mereka.

Dalam pernyataan bersama pada hari Senin, sembilan anggota Dewan, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Jepang dan Korea Selatan, mengecam jumlah peluncuran rudal Pyongyang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mereka mengatakan krisis yang berkembang tidak hanya mengancam kawasan tetapi juga perdamaian dan stabilitas global.

"DPRK sedang menguji tekad dan tujuan dewan dan Dewan harus bertindak," kata mereka.

Meskipun ada beberapa peluncuran rudal oleh Pyongyang, DK PBB belum mengadopsi resolusi apa pun tentang masalah ini sejak veto Mei.

(***)