Menu

Korea Utara Uji Coba Drone Nuklir Bawah Air yang Mampu Lepaskan Tsunami Radioaktif

Amastya 24 Mar 2023, 12:53
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang membimbing latihan drone nuklir bawah air yang mampu lepaskan tsunami radioaktif /Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang membimbing latihan drone nuklir bawah air yang mampu lepaskan tsunami radioaktif /Reuters

RIAU24.COM Korea Utara sesuai laporan media pemerintah yang diterbitkan pada hari Kamis, telah menguji drone nuklir bawah air yang mampu melepaskan tsunami radioaktif.

Drone nuklir ini dilaporkan dapat menghancurkan kapal dan pelabuhan angkatan laut musuh.

Sistem senjata baru itu, sesuai laporan, dikerahkan selama latihan yang dilakukan negara itu dari Selasa hingga Kamis.

Menyalahkan latihan militer gabungan oleh Korea Selatan dan AS karena mendorong ketegangan di semenanjung Korea ke titik berbahaya yang tidak dapat diubah, negara itu mengatakan bahwa ini mengharuskan pasukan Pyongyang untuk mengikat diri mereka sendiri untuk perang habis-habisan.

Korea Utara juga akan meningkatkan kekuatan nuklirnya baik dalam kualitas maupun kuantitas berdasarkan prioritas.

Menurut kantor berita KCNA, militer Korea Utara mengerahkan sistem senjata yang dijuluki ‘Haeil’, atau tsunami, yang mampu memicu gelombang destruktif skala super.

Drone Korea Utara itu dilaporkan berlayar selama 59 jam 12 menit pada kedalaman 80 hingga 150 meter (260-500 kaki).

"Drone serang bawah air nuklir ini dapat dikerahkan di pantai dan pelabuhan mana pun atau ditarik oleh kapal permukaan untuk operasi," lapor KCNA.

Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara, membimbing latihan itu dan mengatakan bahwa latihan itu harus berfungsi sebagai peringatan bagi Amerika Serikat dan Korea Selatan.

"Dia menyatakan keinginannya untuk membuat imperialis AS dan rezim boneka Korea Selatan jatuh ke dalam keputusasaan atas pilihan mereka melalui demonstrasi profil tinggi penangkalan perang yang kuat," kata KCNA.

Selain itu, KCNA memverifikasi bahwa Korea Utara meluncurkan rudal jelajah pada hari Rabu yang dilengkapi dengan hulu ledak uji yang mensimulasikan hulu ledak nuklir.

Latihan ini berfungsi sebagai demonstrasi kemampuan serangan militer lainnya dan mengonfirmasi keandalan perangkat kontrol dan detonator dalam ledakan di udara.

(***)